BALINESE ORNAMENTS IN BALE GILI BUILDING ARCHITECTURE ACCULTURATION 1 Ni Made Witrishna Artistiari ORNAMEN BALI DALAM AKULTURASI ARSITEKTUR BANGUNAN BALE GILI 1 Ni Made Witrishna Artistiari ¹ Mahasiswa S1 Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Risa Jurnal
2017 www.journal.unpar.ac.id   unpublished
The cultural from of acculturation that has been taking place in Indonesia since the arrival of foreign traders who colonized Indonesia and influenced its traditional architectural culture with non-local architecture yielded a new hybrid form called the Dutch East Indies style. This forms real, tangible evidence of the presence of non-local cultural acculturation with Indonesian indigenous culture. The Bale Gili building at the Soekasada Ujung Park is one example of this phenomenon, built in
more » ... Dutch Colonial Era by a Dutch architect named Van Den Hentz. The impact made by Dutch colonial architecture is immediately apparent, but there are also Balinese ornaments in the entire scope of the Water Palace that must be taken into account. The dominant ornaments, their role and significance in the architectural acculturation process and the extent of this acculturation between local and non-local (Dutch) architecture in the Bale Gili building need to be explored by way of extending the acculturation of this typical Indies type of architecture.The descriptive method has been employed to interpret the concrete presence of the Bale Gili building, followed by the analytical method applied to the object of research, subsequently correlated with theoretical study of the ornamentation in the architecture of the building in addition to its anatomical theory. The findings show that the dominant ornaments in the Bale Gili building are the ones based on religion and local beliefs. A closer examination of the ornaments by way of extending architectural acculturation indicates that these ornaments based on religious beliefs in this particular building reveal a concrete form of acculturation between the Dutch colonial style of architecture and the Balinese traditional style. Abstrak-Akulturasi budaya di Indonesia terjadi semenjak datangnya pegadang asing yang menjajah di Indonesia dan mempengaruhi budaya arsitektur tradisional Indonesia dengan arsitektur non-lokal menjadi sebuah arsitektur baru, yakni Arsitektur Indis. Arsitektur Indis merupakan bukti nyata dari adanya akulturasi budaya non-lokal dengan budaya lokal Indonesia.Bangunan Bale Gili di Taman Soekasada Ujung merupakan salah satu contoh bangunan yang dibangun pada jaman kolonial Belanda oleh arsitek Belanda yakni Van Den Hentz. Arsitektur dari bangunan Bale Gili secara langsung terlihat mendapatkan pengaruh dari arsitektur kolonial Belanda, namun terdapat pula ornamen Bali di seluruh lingkup bangunan. Butuh diketahui ornamen yang dominan pada bangunan Bale Gili, peran dan makna ornamen Bali pada akulturasi arsitektur bangunan Bale Gili, serta sejauh mana akulturasi yang terjadi antara arsitektur lokal dan non lokal Belanda pada bangunan Bale Gili melalui rentang akulturasi arsitektur Indis. metode deskriptif digunakan untuk menginterpretasikan keadaan nyata dari bangunan Bale Gili diikuti metode analitis dengan cara menganalisa objek penelitian dan merelasikannya dengan kajian teori tentang ornamen pada arsitektur serta teori anatomi bangunan. Ditemukan bahwa ornamen yang dominan di bangunan Bale Gili adalah ornamen yang dilandaskan agama dan kepercayaan. Ornamen diteliti arah akulturasi yang dituju melalui rentang akulturasi arsitektur menghasilkan bahwa ornamen tersebut merujuk kepada arsitektur lokal Bali yang terlihat dari bentuk, fungsi dan penempatannya. Peran ornamen yang dilandaskan agama dan kepercayaan pada 1 Corresponding Author: artistiariwitrisha@ymail.com The role of reflecting surfaces in achieving a dark and luminous effect for... 68 bangunan Bale Gili adalah sebagai wujud akulturasi antara bangunan dengan gaya arsitektur kolonial Belanda dengan arsitektur tradisional Bali.
fatcat:rrwcmgzpbbh35jqkppe4xkjic4