STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL

Zulhammi
2016 Batusangkar International Conference I   unpublished
ABSTRAK Keragaman adalah sunnatullah yang tidak bisa diingkari. Allah Swt menciptakan manusia dalam keragaman dan perbedaan, berbeda suku, bangsa, bahasa, warna kulit, agama, keyakinan, dan sebagainya.Bangsa Indonesia dengan berbagai kultur memiliki resistensi yang tinggi terhadap munculnya konflik sebagai konsekuensi dinamika kohesivitas sosial masyarakat. Pengembangan Pendidikan agama Islam berbasis multikultural penting dilakukan untuk mengarahkan peserta didik dalam menyikapi realitas
more » ... akat yang beragam sehingga memiliki sikap apresiatif terhadap keragaman yang berbeda. Oleh karena itu perlu strategi pengembangan pendidikan agama Islam berbasis multikultural.Strategi pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural berorientasi pada materi, siswa, dan sosial. Pengembangan kurikulum meliputi penetapan tujuan, penyusunan silabus dan materi Pendidikan Agama Islam, merumuskan indikator pencapaian kompetensi, sumber yang bermuatan multikultural. Kerangka dasar dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam berbasis multikultural adalah Tauhid. Pengembangan Kegiatan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural, memiliki karakteristik utama yaitu belajar hidup dalam perbedaan, membangun saling percaya, memelihara saling pengertian, menjunjung sikap saling menghargai, dan terbuka dalam berpikir, apresiasi dan interdependensi dan resolusi konflik. Pendidikan multikultural harus diorientasikan pada pembangunan moral (moral building) peserta didik, dan seorang pendidik meski bisa menjadi uswatun hasanah bagi peserta didik.Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural diharapkan melahirkan peradaban yang bersifat toleransi, demokrasi, kebaikan, tolong-menolong, tenggang rasa, keadilan, keindahan, keharmonisan, dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya. Kata Kunci: strategi, pengembangan pendidikan, multikultural A. Pendahuluan angsa Indonesia memiliki struktur kultural yang amat beragam, terdiri dari berbagai etnis, ras, bahasa, budaya, daerah dan agama, dituntut tetap untuk senantiasa dapat menjaga kesatuan bangsa. Kebhinnekaan itu tidak sampai menimbulkan perpecahan bangsa, tetapi tetap berada pada ketunggal ikaan. Kondisi masyarakat Indonesia yang beragam menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk mengolah perbedaan tersebut menjadi suatu aset, bukan sumber perpecahan. Pendidikan multikultural mempunyai tanggung jawab menyiapkan bangsa Indonesia untuk menghadapi arus budaya luar di era globalisasi dan menyatukan B
fatcat:77pmm765enf75jumdtjx7los2u