Desain Asuransi Deposito: Teori Opsi dengan Proses Lompatan

Said Kelana Asnawi
2004 Jurnal Siasat Bisnis  
Abstrak Desain premi asuransi deposito seharusnya mempertimbangkan risiko, serta peluang moral hazard yang dilakukan bank setelah mengikuti program asuransi tersebut. Dengan demikan desain premi akan memuat suatu fraksi incentive compatible. Walau demikian, kondisi ini belum cukup untuk merefleksikan risiko sebenarnya. Hal ini karena industri bank rawan (fragile) terhadap bank run. Karenanya peluang terjadinya bank run, seharusnya diikutsertakan dalam desain premi ini. Peluang bank run ini
more » ... akan suatu proses lompatan, sedangkan secara teoritis berdasarkan teori put opsi. Dengan demikian penentuan premi dapat dilakukan dengan teori opsi-proses lompatan Kata Kunci: option theory-jump process; poisson process; moral hazard; co-insurance; PENDAHULUAN Penentuan desain asuransi deposito dengan pendekatan opsi telah penulis sajikan pada paper lain (Asnawi, 2003). Pendekatan yang dipergunakan pada paper tersebut diyakini bahwa asuransi deposito mempertimbangkan risiko, serta mempertimbangkan co-insurance sebagai incentive compatible. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat mengurangi perilaku moral hazard yang biasanya menyertai asuransi. Namun demikian, adanya fakta bahwa bank dapat mengalami 'bank run' yang pada gilirannya menyebabkan kebangkrutan dan pertanggungan penjamin membesar. Selain itu fenomena moral hazard, berupa investasi pada asset yang berisiko dapat menyebabkan bank mengalami kejatuhan (fragile) secara mendadak. Peristiwa ini menyebabkan perubahan asset yang pesat, seolah mengalami lompatan (jump) 1 . Pertimbangan co-insurance sebagai bentuk insentif (pada paper penulis yang lain) masih bersifat pasif, yakni jika terjadi sesuatu yang buruk 2 . Selain itu insentif coinsurance ini pada tahap awalnya lebih menguntungkan bagi pihak bank, karena penentuan premi telah disubsidi (dikurangi) dengan mempertimbangkan besaran co-insurance yang harus ditanggung kelak 3 . 1 Lompatan disini dimaksudkan hanya untuk nilai negatif (turun), karena opsi put hanya akan bernilai jika asset mengalami penurunan. 2 Perbedaan utama dengan Ronn&Verna terletak pada semangat yang mendasarinya. Ronn &Verna mendasari pada pengampunan (forbearence) maksimal kesalahan yang dapat ditolelir; sedangkan pendekatan ini lebih pada 'pinalti' upaya mencegah terjadinya kesalahan (moral hazard). Karena asuransi selalu identik dengan moral hazard, maka sewajarnya tidak diberi ruang pengampunan, tetapi sebagai gantinya diberi ruang 'pinalti'!. 3 Cara ini hemat kami lebih baik dengan cara Ronn & Verna karena premi pada Ronn&Verna juga memberikan subsidi (dengan mengurangi deposito) tanpa adanya konsekwensi apapun.
doi:10.20885/jsb.vol2.iss9.art4 fatcat:3cib6qhmdrenxovqek6fwder7q