ANALISIS KELEMBAGAAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI BALI ANALYSIS OF INSTITUTION OF STRATEGIC AREA OF NATIONAL TOURISM (KSPN) IN THE IMPLEMENTATION OF SPAIN PROVINCIAL BALI
Ngakan Made, Anom Wiryasa, Preantjaya, Dan Warsika
2018
Jurnal Spektran
unpublished
ABSTRAK Dinamika Kelembagaan sangat sesuai dengan dinamika ekonomi dimana terjadi interaksi banyak kepentingan. Dinamika dari sifat kelembagaan disebabkan adanya perubahan nilai dan budaya masyarakat sesuai dengan kondisi dan situasi saat ini. Tujuan Penelitian ini adalah: (i) mengidentifikasi sumber-sumber kelembagaan yang terkait dengan Kawasan Besakih-Gunung Agung dan sekitarnya sebagai KSPN dalam penyelenggaraan penataan ruang; (ii) mengidentifikasi sumber-sumber konflik atau
more »
... an dalam penataan Kawasan Besakih-Gunung Agung dan sekitarnya setelah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. (iii) membuatrekomendasi terhadap penyelesaian konflik kelembagaan dalam penyelengaraan penataan ruang Kawasan Besakih. Penelitian ini mengacu kepada pendekatan empiris (empirical approaches), karena instrumen penelitian cendrung dirancang mendekati desain kualitatif. Untuk memperoleh data dan informasi dari narasumber menggunakan daftar pertanyaan semiterstruktur (semi-structured interviews).Simpulan: konflik sumber-sumber Kelembagaan: (i) keterbatasan Matra Ruang/spasial;(ii) keterbatasan Turunan RTRWdan belum ada Peraturan Zonasi. Rekomendasi: (i) melengkapi dan sosialisasi peraturan zonasi dan/atau Rencana Rinci kawasan Besakih-Gunung Agung dan sekitarnya; (ii) melengkapi turunan RTRWP berkaitan dengan rencana detail kawasan strategis provinsi Bali (KSPN Pura Besakih-Gunung Agung dan sekitarnya); (iii) pemberdayaan kelembagaan yang ada dalam rangka pengendalian tertib ruang dan (iv) pengembangan fasilitas kepariwisataan berbasiskan pada potensi wisata alam, budaya, dan khususnya wisata religi atau spiritual. ABSTRACT Institutional dynamics is very much in line with the economic dynamics in which there are many interactions. The dynamics of the institutional nature is due to the change of society's values and culture in accordance with current conditions and situations. The objectives of this research are: (i) to identify institutional sources related to Besakih-Gunung Agung Area and surrounding areas as KSPN in organizing spatial planning; (ii) identifying sources of conflict or disharmony in the arrangement of Besakih-Gunung Agung and surrounding areas after being designated as a National Tourism Strategic Area. (iii) make recommendations on the settlement of institutional conflicts in the management of the Besakih Area spatial arrangement. This study refers to empirical approaches (empirical approaches), because the research instrument tends to be designed to approach qualitative design. To obtain data and information from resource persons using semi-structured interviews. Conclusion: conflict of institutional sources: (i) Space / spatial Matra limitation; (ii) the limitations of the RTRW and no Zoning Rules yet. Recommendation: (i) to complete and socialize zonation regulations and / or Detail Plan for Besakih-Gunung Agung and surrounding areas; (ii) complement the RTRWP derivative relating to detail plan of Bali provincial strategic area (KSPN Pura Besakih-Gunung Agung and surrounding areas); (iii) existing institutional empowerment in the framework of orderly control of space and (iv) the development of tourism facilities based on the potential of nature tourism, culture, and especially religious or spiritual tourism.
fatcat:32ngub2jqvdppa7ixe67lhahcm