Simbol Kupu-Kupu dalam Cerpen Seto Menjadi Kupu-Kupu Karya A.S. Laksana: Kajian Semiotika

Riki Fernando
2021 Kelasa  
Abstrak Artikel ini adalah analisis sastra terhadap cerpen "Seto Menjadi Kupu-Kupu" karya A.S. Laksana dengan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini berfokus pada pembahasan simbol kupu-kupu yang diceritakan sebagai hasil perubahan wujud tokoh utama di akhir cerita. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat. Metode analisis data menggunakan studi pustaka dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerpen ini
more » ... liki aspek intertekstual dalam kaitannya dengan kebudayaan Cina. Dalam kaitannya dengan kebudayaan Cina, simbol kupu-kupu yang terdapat di dalam cerpen ini dapat dimaknai sebagai idealisasi cinta suci Seto terhadap gadis pujaan hatinya. Seto yang hingga akhir hayatnya tidak bisa hidup bersama dengan gadis pujaan hatinya senantiasa menjaga cinta sucinya dalam keabadian, dan itu disimbolkan oleh kemunculan kupu-kupu yang menciumi bunga mawar di kamar Seto. Kata-kata kunci: semiotika Peirce, simbol kupu-kupu, A.S. Laksana Abstract This article is a literary analysis of the short story Seto Menjadi Kupu-Kupu by A.S. Laksana by using semiotic theories of Charles Sanders Peirce. This research focuses on discussion about the symbol of butterfly that is told as a transformation result of the main character in the ending of story. Data collection in this research uses reading and note-taking techniques. The method of data analysis uses literature review with qualitative descriptive techniques. The results show that this short story has an intertextual aspect in relation to Chinese culture. In relation to Chinese culture, the butterfly symbol within this story can be interpreted as the idealization of Seto's sacred love for the girl he loves. Seto who never lived together with the girl he loves always keep his sacred love in the eternity, and it was symbolized by the emergence of a butterfly kissed a rose in Seto's bedroom.
doi:10.26499/kelasa.v16i1.164 fatcat:cxox6iw7sjhtlfl2mq4arenaaq