Bahasa Ronggga sebagai Bahasa Vokalik

I Nyoman Suparsa
2022 Ranah: Jurnal Kajian Bahasa  
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bahasa Rongga (selanjutnya disingkat bR) merupakan bahasa vokalik, dan alasan bR mengapa dikatakan sebagai bahasa vokalik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, linguistik lapangan, kepustakaan dibantu teknik elisitasi, pencatatan, dan perekaman. Data dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa ternyata bR merupakan
more » ... sa vokalik. Hal ini didasarkan pada (1) secara segmentasi rangkaian huruf , , merupakan sebuah segmen bunyi: hambat pranasal labial [ᵐb], hambat pranasal alveolar [ⁿd], dan hambat pranasal velar [ᵑg] sehingga kata-kata dalam bR seperti dilafalkan sebagai [ᵐbalu] 'badai', [ⁿdate] 'buat', dan [ᵑgare] 'gali', dan tidak dilafalkan sebagai [ǝmbalu], [ǝndate], dan [ǝnggare]. (2) Secara pola kanonik sukukata dan kata, bR mempunyai pola kanonik yang selalu berakhir dengan vokal, dan, (3) setiap kata dari bahasa Indonesia yang berakhir dengan konsonan, baik pada posisi tengah maupun akhir sukukata dan kata ketika terserap dalam bR selalu menyesuaikan diri dengan pola kanonik sukukata dan kata bR. Contohnya [paɠa].'pagar', [aɗa] 'adat', [gapa] 'gampang'. Dengan demikian, bahasa Rongga merupakan bahasa vokalik.
doi:10.26499/rnh.v11i2.5182 fatcat:fprnxavspjhtbp4z3vnosfl7iu