Respon lintah laut (Zeylanicobdella arugamensis) terhadap salinitas tinggi secara in vitro dan in vivo

Ketut Mahardika, Indah Mastuti, Zafran Zafran
2020 Fisheries Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan  
ABSTRAK Lintah laut (Hirudinea, Zeylanicobdella arugamensis) merupakan salah satu ektoparasit yang menginfeksi ikan kerapu di hatchery maupun keramba jaring apung. Infeksi lintah laut dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan ikan akibat kekurangan darah dan luka yang ditimbulkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon lintah laut terhadap salinitas tinggi secara in vitro dan in vivo. Secara in vitro, masing-masing 70-75 ekor lintah laut ditempatkan dalam cawan petri
more » ... iameter 8 cm, total 7 cawan petri). Sebanyak 50 mL air laut dengan salinitas 100, 90, 80, 70, 60, 50 dan 40 ppt ke dalam masing-masing satu cawan petri yang telah diisi lintah laut. Lintah laut tersebut dibiarkan direndam dalam air laut dengan salinitas tinggi pada suhu 28C. Selanjutnya masing-masing 5-9 ekor lintah laut/perlakuan diambil dengan pinset setelah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 dan 150 menit, dan ditempatkan dalam cawan petri baru yang telah diisi air laut steril 30 ppt. Sintasan lintah laut diamati selama 1 jam. Perlakuan secara in vitro dilakukan dengan 2 ulangan waktu. Secara in vivo, Masing-masing 3 ekor ikan kerapu hibrida cantang (panjang total 7-8 cm) yang terinfeksi lintah laut ditempatkan dalam bak plastik (volume 15 Liter) yang telah diisi dengan air laut dengan salinitas 100, 90, 80, 70, 60, 50 dan 40 ppt. Lintah laut yang terlepas dari ikan diambil dengan pinset setelah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 dan 150 menit, dan ditempatkan dalam cawan petri yang telah diisi air laut steril 30 ppt. Hasil pengamatan in vitro menunjukkan bahwa lintah laut dapat bertahan hidup selama 45 menit dengan salinitas 90-100 ppt. Sedangkan lintah laut dapat bertahan hidup sampai 120 menit pada salinitas 40-60 ppt. Secara in vivo, lintah laut yang menempel dan menginfeksi ikan kerapu cantang dapat terlepas dari tubuh ikan setelah beberapa menit pada salinitas tinggi (≥80 ppt). Akan tetapi, ikan kerapu yang direndam dalam air laut salinitas tinggi lebih cepat mati (15-30 menit) dibandingkan dengan lintah laut (45 menit). Sedangkan lintah laut masih terlihat menempel pada ikan kerapu di salinitas  70 ppt dan masih hidup sampai 150 menit. Kata kunci: Lintah laut, salinitas tinggi, in vitro, in vivo ABSTRACT Marine leeches (Hirudinea, Zeylanicobdella arugamensis) is one of the ectoparasites that infects cultured groupers in hatcheries and floating net cages. Marine leech infections can inhibit the growth and development of fish due to anemia and its wounds. The purpose of this study was to determine the response of sea leeches to high salinity, in vitro and in vivo. In vitro study, 70-75 sea leeches were placed in a petri dish (8 cm in diameter, a total of 7 petri dishes). These petri dishes were filled with 50 mL of seawater with salinity of 100, 90, 80, 70, 60, 50 and 40 ppt in each petri dish at 28 C. Furthermore, each 5-9 sea leech/treatment was taken after 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 and 150 minutes, and placed in a new petri dish containing 30 ppt sterile sea water. The survival rate of sea leeches was observed for 1 hour. In vitro treatment was carried out by 2 replications with different time-trial. In vivo, each 3 hybrid grouper "cantang" fish (total length 7-8 cm) infected with sea leeches was placed in a plastic tank (volume of 15 liters) which has been filled with sea water with salinity of 100, 90, 80, 70, 60, 50 and 40 ppt. Sea leeches released from fish were taken after 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 and 150 minutes, and placed in a petri dish containing 30 ppt sterile sea water. The results of in vitro observations show that sea leeches were survive for 45 minutes with salinity of 90-100 ppt. While sea leeches were survived up to 150 minutes at salinity 40-60 ppt. In vivo, sea leeches that infect the grouper could be released from the body after a few minutes at high salinity (≥80 ppt). However, the groupers immersed in high salinity were die faster (15-30 minutes) compared to sea leeches (45 minutes). Sea leeches were still active to infected the groupers at salinity  70 ppt until 150 minutes.
doi:10.30649/fisheries.v2i1.27 fatcat:jcpicz2jhrdhddhanjvdpgae6m