PENCEMARAN AIR PERMUKAAN DAN AIRTANAH DANGKAL DI HILIR KOTA CIANJUR
M. Rachman Djuwansah, Ade Suriadarma, Dadan Suherman, Anna Fadliah Rusydi, Wilda Naily
2009
Riset: Geologi dan Pertambangan
Surface wáter and shallow groundwater, along streams segments across Cianjur city, have been analyzed in order to determine their polution levels. Surface water and shallow groundwater in the downstream of Cianjur city was polluted in different level. Pollution of surface water was characterized by high content of BOD that the water could not be used as a raw for potable water, but still usable for irrigation and fishery. Self Purifcation process in the study area seem would never reach the
more »
... l of potable raw water quality, since the average amount of non point source pollutant was higher than the rate of self purification. The symptom of nitrogen pollution had been appeaned in the shallow groundwater, but the water was still usable for the raw of potable water. ABSTRAK Air permukaan dan airtanah dangkal pada sumur-sumur gali di sepanjang ruas-ruas sungai yang melintasi kota Cianjur ke arah hilir telah dianalisis untuk mengetahui tingkat pencemarannya. Air Permukaan dan Airtanah dangkal di Hilir kota Cianjur telah mengalami pencemaran pada tingkat yang berbeda. Pada air permukaan pencemaran ditandai dengan kandungan BOD tinggi sehingga air tidak dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan baku air minum, tetapi masih dapat dimanfaatkan sebagai air irigasi dan perikanan. Proses pemurnian kembali air di daerah studi tampaknya tidak akan terjadi karena jumlah rata-rata limbah yang masuk secara acak lebih besar daripada daya pulih aliran di daerah tersebut. Gejala pencemaran Nitrogen telah tampak pada air tanah dangkal, tetapi air masih dapat digunakan sebagai sumber air minum. Untuk mengantisipasi memburuknya keadaan di masa mendatang, perlu mulai difikirkan untuk mengelola sumberdaya air daerah ini dengan pendekatan hidrologi urban. Kata kunci : pencemaran, air permukaan, daya pulih, airtanah dangkal, perkotaan, nitrogen. PENDAHULUAN Kota-kota di Indonesia, khususnya di Jawa barat, kini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Di beberapa kota besar, kesulitan air bersih sudah umum dirasakan oleh sebagian besar penduduknya, seperti misalnya Jakarta dan Bandung, yang secara iklim serta kerangka
doi:10.14203/risetgeotam2009.v19.27
fatcat:mxi7hethrjeqxpsyfqlx4v23ae