DAMPAK PERTENTANGAN DIAMETRAL DAN STRATEGI PEMERINTAH PADA TAX EVASION (Studi Pada Pegawai Negeri Sipil

Di Kantor, Kecamatan Kotamadya, Malang Risnaningsih, Dan Sheny, Tanuwidjaja Program, Studi Akuntansi, Universitas Tribhuwana, Tunggadewi Malang
2013 Jurnal Reformasi   unpublished
Diametric contradiction by Halim means that the tax authorities as the beneficiary in the process of tax revenue, will always strive to achieve the target revenue into the state coffers as much as possible. On the other hand, the community taxpayers, who should be paying taxes without getting any refund due payment services directly it does, will seek to reverse that is looking for ways to reduce the tax payable to be paid to the state treasury. The results of the research that has been done on
more » ... the Civil Service Office of the District Municipality of Malang said that the positive impact of diametric opposition to tax evasion is 23.1 % of the 65 respondents felt enthusiastic about paying taxes every year, respondents reported the tax in accordance with the facts, and also by looking at the tax realtor cases in Indonesia , the respondent continued to pay taxes each year without being affected by the case. While the negative impacts is that although the respondents already know about taxes but 7.7% of respondents in filling the Annual Tax (SPT) still use the help of others as respondents still having trouble filling the Annual Tax (SPT). Although respondents already know about taxes but the majority of respondents still much that delinquent taxes in the amount of 7.7 %. Strategy by the government so that the individual taxpayer are excited to pay taxes is to increase knowledge about taxes, there should be openness in Government Officers PENDAHULUAN Pajak mempunyai karakteristik hubungan searah, dimana pihak yang satu mempunyai kewajiban membayar, namun pihak yang lain tidak mempunyai kewajiban apapun secara langsung terhadap pihak yang membayarnya tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya kesenjangan kepentingan antara pemungut pajak yang kemudian menimbulkan pertentangan diametral (Brotodihardjo, 1992:2). Sedangkan menurut Halim (2005:50) pertentangan diametral berarti bahwa fiskus sebagai pihak yang diuntungkan dalam proses penerimaan pajak, akan selalu berusaha untuk mencapai target pemasukan ke dalam kas negara sebesar-besarnya. Dan di lain pihak, masyarakat pembayar pajak sebagai pihak yang harus membayar pajak tanpa mendapatkan pengembalian jasa secara langsung akibat pembayaran yang dilakukannya, akan berupaya sebaliknya yaitu mencari cara agar dapat mengurangi pajak terutang yang harus dibayar kepada kas negara. Hal ini terjadi karena dari sudut pandang pembayar pajak, pajak merupakan biaya yang akan mengurangi laba atau kenikmatan yang diperolehnya. Pandangan inilah yang kemudian mendorong munculnya perencanaan pengurangan pajak yang harus dibayar. Tujuan dari Perencanaan Pajak (Tax Planning) adalah mengurangi jumlah pembayaran pajak yang dapat dilakukan dengan Tax Avoidance maupun dengan Tax Evasion. Meskipun keduanya mempunyai tujuan yang sama, namun karakteristik keduanya sangatlah berbeda. Tax avoidance diartikan sebagai kegiatan penghindaran pajak dengan memanfaatkan celah-celah (loops) dari peraturan-peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di negara tempat masyarakat pembayar pajak berada (Harahap, 2003:23). Sulitnya penerapan tax avoidance membuat
fatcat:fe2eam5j7ff4rhmbgaiansu3ie