Pengaruh Modifikasi Iklim Mikro dengan Vegetasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Pengendalian Penyakit Malaria

Arif Susanto
2013 Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan  
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kasus malaria dan faktor iklim serta pengaruh modifikasi iklim melalui ruang terbuka hijau dalam upaya pencegahan malaria. Metode penelitian yang digunakan yaitu kausal-komparatif dengan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat insieden malaria dengan ruang terbuka hijau yang berpengaruh terhadap iklim mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara wilayah yang memiliki ruang terbuka hijau dengan wilayah yang
more » ... tidak memiliki ruang terbuka hijau dengan memiliki nilai korelasi positif 0.637 dan nilai uji beda (t-test) 4.174 dengan nilai signifikansi 0.09. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ruang terbuka hijau mampu memodifikasi iklim mikro maupun meso agar dapat memutuskan mata rantai penularan yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kesakitan malaria pada daerah tertentu. Elemen iklim mikro dalam hal ini adalah suhu, kelembapan, intensitas cahaya dan curah hujan. Kata kunci: iklim mikro, malaria, ruang terbuka hijau Latar Belakang Penyakit malaria telah menjadi penyakit endemik, khususnya di Pulau Papua. Berdasarkan laporan WHO, setiap tahun terdapat lebih dari 40% (± 2 milyar) penduduk dunia mempunyai resiko tertular penyakit malaria (Setyaningrum, 2000; Zamzul, dkk, 2000). Di Indonesia diperkirakan 70 juta penduduknya berada di daerah endemik malaria dan beresiko untuk menularkan penyakit malaria terhadap penduduk lainnya. Dari angka tersebut terdapat sekitar 6 juta penderita malaria pertahun, dengan angka kematian ± 700 jiwa manusia (Ibrahim, 2000) . Di kota Timika, Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 620 per 1000 kesakitan per tahun. Malaria pada anak usia sekolah 60%, dimana 10% karena malaria berat atau dengan komplikasi. Perubahan iklim terjadi cukup dirasakan di Kabupaten Mimika, khususnya kota Timika yang disebabkan oleh adanya pembukaan lahan terbuka hijau yang dipergunakan untuk daerah permukiman serta untuk perkebunan masyarakat dengan adanya penambahan jumlah penduduk, baik melalui program transmigrasi maupun adanya migrasi dengan adanya peluang kerja di sektor pertambangan di wilayah tersebut (PTFI, 2007) .
doi:10.20885/jstl.vol5.iss1.art1 fatcat:jil43mlikbc7zfh7v7ziytqowm