NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Christine Diah Wahyuningsih
2021 MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang  
<p>Abstract <br />Development was generally directed at developing local wisdom values and attitudes to <br />society that were more conducive for renewal, development, and fostering of the <br />nation. In this case, including the development of productive business enthusiasm<br />motivation. Far more important than that, a process of maturing society could be developed<br />through guidance and encouragement and the presence of energy. Development <br />actually included two main elements;
more » ... ely, first, the issue of the material to be<br />delivered and shared, and second, the issue of the individual who steped up to the plate and<br />became the human developer. Therefore development must ultimately be aimed at <br />human development and humans who were built are creative humans and to be creative,<br />humans must feel happy, safe, and free from fear.<br />The success of regional development depended on the regional head seeing the potential<br />in his area and responding to the local wisdom of the local government. When the central<br />government was determined to carry out development in the regions but the regional<br />governments were not enthusiastic, the development will proceed slowly. If local<br />governments were enthusiastic, the development in their regions would run smoothly.<br />Therefore, the Central Government appreciated to local governments for taking the initiative<br />to carry out development.<br />This local wisdom started from development at the village government level, meaning<br />that when the village was given the opportunity, the village would be able to reduce the gap<br />in Indonesia, because the poverty area was in the village.<br />Keywords: Local Wisdom, Development, Region, Village Development</p><p>Abstrak</p><p>Pembangunan pada umumnya diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal<br />dan sikap-sikap dalam masyarakat yang lebih kondusif bagi pembaharuan, pembangunan,<br />dan pembinaan bangsa. Dalam hal ini termasuk pengembangan motivasi kegairahan usaha<br />yang bersifat produktif. Jauh lebih penting dari hal itu adalah dapat dikembangkan suatu<br />proses pendewasaan masyarakat melalui pembinaan dan dorongan serta adanya energi.<br />Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok; yaitu pertama, masalah materi yang <br />mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil <br />inisiatif yang menjadi manusia pembangun. Oleh karena itu pembangunan pada akhirnya<br />harus ditujukan pada pembangunan manusia dan manusia yang dibangun adalah manusia<br />yang kreatif dan untuk bisa kreatif ini manusia harus merasa bahagia, aman, dan bebas dari<br />rasa takut. <br />Keberhasilan pembangunan daerah tergantung kepala daerah melihat potensi di wilayahnya<br />dan menyikapi kearifan lokal pemerintah daerah. Ketika pemerintah pusat bertekad<br />melakukan pembangunan di daerah tetapi pemerintah daerah tidak antusias, maka<br />pembangunan akan berjalan lambat. Tetapi bila pemerintah daerah antusias, maka<br />pembangunan akan berjalan. Oleh karena itu Pemerintah Pusat mengapresiasi pemerintah<br />daerah yang berinisiatif melakukan pembangunan.<br />Kearifan lokal ini mulai dari pembangunan di tingkat pemerintah desa, artinya ketika desa<br />diberi kesempatan, desa akan mampu mengurangi kesenjangan di Indonesia, karena<br />kantong-kantong kemiskinan itu ada di desa. <br />Kata Kuci : Kearifan Lokal, Pembangunan, Daerah, Pembangunan Desa.</p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 362px; top: 929px;"> </div>
doi:10.56444/mia.v18i1.2166 fatcat:m3okvweimngbvhwqaj5p6rroaq