ANALISIS KEBIJAKAN MODAL KERJA, LIKWIDITAS, DAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Dra Rodhiyah, Jl Soedarto, Kota Semarang, Jawa Tengah
2017
Jurnal Ilmu Sosial
unpublished
Business companies are demanded to get optimum profit, so they can divide their profit to shareowner. One way to manage their budget by deciding working capital strategy. The strategy will be faced in tradeoff between liquidity and profitability. A correct working capital strategy will lead to maximum profit. Instead, most companies get over liquidity, and lower profitability. In this paper we are going to analyse liquidity and profitability from Indonesian cement companies which registered in
more »
... EI(Bursa Efek Indonesia). Financial statements from those companies, such as Semen Indonesia, Semen Holcim, Semen Indocement, and Semen Baturaja during 2012, 2013, 2014, and 2015 is analyst using cross-sectional and time series. During 4 years, those companies shows a consistency of using the same working capital strategy. Both Indonesian cement and Holcim using an aggressive approach, while Indocement and Baturaja using conventiobal approach. PENDAHULUAN Kegiatan Bisnis di tuntut untuk mempunyai kemampulabaan yang cukup, sehingga dapat memberikan keuntungan yang dapat menjamin kelangsungan usaha perusahaan, dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang telah mengikut sertakan modal dalam bentuk saham; untuk itu perusahaan harus mampu mengelola keuangan dengan baik, sehingga mampu memberikan pertanggung jawaban keuangan bagi pihak internal maupun eksternal karena tujuan manjemen keuangan perusahaan memaksimalkan keuntungan (profit) dan memaksimalkan kemakmuran (benefit) serta memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham. Salah satu pengelolaan keuangan perusahaan yang penting adalah manajemen modal kerja. Banyak hasil survey menunjukkan bahwa para manajer menghabiskan waktu dari hari ke hari untuk memikirkan keputusan modal kerja. Argumentasi yang mendasari adalah investasi jangka pendek secara berkelanjutan berinteraksi dengan komponen aktiva lainnya (Harmono, 2009, 193). Manajemen modal kerja sangat penting karena : (1)Sebagian besar proporsi waktu manajer financiil adalah dialokasikan untuk manajemen modal kerja (2) Lebih dari 50 % dari total asset umumnya di investasikan pada aktiva lancar. (3) Hubunan antara pertumbuhan dan kebutuhan investasi pada aktiva lancar adalah sangat erat dan langsung (R. Agus Sartono, 1997, 361-362). Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk menentukan strategi kebijakan modal kerja dan meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal. Kebijakan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam rangka 31
fatcat:gyjqdjbxnvehvc2xmv2ghghrgy