Kajian Kritis Terhadap Praanggapan Metafisis-Epistemologis Kosmologi Stephen Hawking
Sindung Tjahyadi
2008
Jurnal Jaffray
A.I-atarBelakang Peningkatanperanilmu dalamsegala aspekkehidupan manusia tidakperlu disangkal lagi. Penjelasanilmiahsemakinbanyakdijadikantonggakterakhiruntukmenentukanditerima atau ditolaknya suatu pemahaman tentang realitas. Dalam tahun-tahun belakangan ini pengaruh ilmu dalam mengubah masyarakat semakin kuat (Ziman, 1984:5). Gejala penguatan pengaruh ilmu tersebut semakin nyata terutama ditunjang oleh perkembangan teknologi komunikasi. Salah satu tonggak ilmu modern setelah Einstein adalah
more »
... wking. Bila Einstein membuka cakrawala pemahaman manusia tentang awal mula jagad raya, Hawking berjalan lebihjauh. Hawkingbermaksudmembangunsebuahteoriyanglengkap,konsisten,danterpadu tentang interaksi-interaksi fisika yang akan menjelaskan semua hasil pengamatan yang mungkin (Hawking ,I99 5b 47). Dengan teori terpadunya Hawking bermaksud menjelaskan awal dan masa depan ja gadraya,bahkan mengimpikan kemajuan ilmu alam (fisika) hingga m^mpumeramalkanskordarisuatupertandinganbisbolyangbelumterjadi. Klaimyangadadi balikpernyataan-pernyataan tersebut adalahbahwailmu fisika mampu menjelaskan segala hal. Terhadap klaim yang demikian dapat diajukan pertanyaan, sebagaimana dapat pula diajukan terhadap ilmu-ilmu alamiah yang lain, yakni: Sejauh mana klaim tersebut memiliki dasar-dasar metodologis yang memadai sebagaimana yang diizinkan oleh ilmu yang bersangkutan? Apakah ilmu alam sungguh-sungguh mampu memberi penjelasan yang lengkap tentang semesta raya? Sejauh mana fallibisme dapat dijadikan sandaran bagi pembenaran teori-teori yang secara eksperimental belum teruji? Atau dalam rumusan pertanyaan yang lebih umum, dapatkah ilmu menjawab "semua" pertanyaan kita tentang keteraruran alamiah dari benda-benda? (Rescher, 19 84: 6). Sejauh manakah model alam semesta (universe) yuttg ditawarkan.Hawkingdapatditerima? DitiJikdaripraanggapanmetafisis-epistemologisnya,di manakahposisiyangdiambilHawkingdalammenjawabmasalah-masalahdasarkosmologi filsafat? Sejauh mana posisi yang demikian dapat diterima? Tulisan ini pada dasarnya merupakan kajian filosofis terhadap suaru ' kosmologi ilmiah". Dengandemikianterdapatduapendekatanyangdigunakan,yakni,pertama,hampiranfilsafat ilmu, terkait dengan aspek-aspek metodologis dari kosmologi ilmiah;dan kedua, hampiran kosmologi filsafat, terkait dengan evaluasi kritis atas kosmologi Hawking dalam dimensi kosmologi filsafati, terutama berkenaan dengan posisi yang diambiJnya terhadap unsur hakiki pembangun realitas danperan pengkosmos di dalamnya khususnya terkait dengan konsep ruang-wakru, prinsip determinisme, dan hukum kekekalan energi. Dari kajian kritis terhadap kosmologi Hawking diharapkan: l. Mampu memberikan batas-batas teori kosmologi Hawking dari segi metodologiilmu. 2. MengungkapkelebihandankekuranganteoriHawkingdalamperspektif kosmologifilsafat.
doi:10.25278/jj.v6i2.102.14.23
fatcat:i57eq6mrovakrmqzcvmtmjupwm