ANALISIS HABITS OF THINKING INTERDEPENDENTLY (HTI) SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Ummul Huda, Fakultas Tarbiyah, Ilmu Keguruan, Jurusan Tadris, Matematika Iain, Batusangkar Korespondensi, Jln Sudirman, No, Kubu Rajo, Lima Kaum Batusangkar
unpublished
This research is motivated by the lack of social interaction among students to improve the quality of understanding and learning. Yet this is very important to achieve maximum results in learning, including the habit of students to give feedback, criticism, responses, compliments to each other; mutual energies and thoughts to the group; more concerned with common interests rather than personal interests; mutual aid among fellow members of the group to ensure that all members understand the task
more » ... they are doing; and they not only contribute but also learn something from the group. Therefore, this study discusses about how the image of students HTI in learning math is done cooperatively. The method used is descriptive quantitative research, the subjects are students of SMPN 5 Bandung totaling 29 person. The instrument that this research used was a questionnaire and observation sheet. The result of this research show that students' HTI in learning cooperative are good, such as they are care/emphathize to the others feeling and thought, to look at and listen to others with understanding and empathy, showing their independence in learning and collaborative team. Kata Kunci: Habit of Thinking Interdependently (HTI), Pembelajaran Kooperatif PENDAHULUAN etiap individu memiliki kebiasaan hidup yang dapat mengarah pada hal yang positif maupun negatif bergantung pada pemikiran, lingkungan dan pribadi yang membentuknya. Ke-biasaan atau habit dalam kamus bahasa Inggris diartikan sebagai "something you do regularly, almost without thinking about it." Kebiasaan merupakan sesuatu yang dilakukan secara teratur, yang dalam melakukannya hampir tidak me-mikirkan apa-apa, atau mengalir begitu saja. Konsep ini menunjukkan bahwa suatu kegiatan yang telah menjadi ke-biasaan dapat dengan mudah dilakukan secara berulang-ulang, karena tidak memerlukan aktivitas kognitif yang sukar. Russel (Costa, 2012) mengatakan bahwa sebagian besar pengetahuan kita adalah kebiasaan. Kebiasaan dapat di-bentuk melalui proses pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran hendaknya mampu membangun kebia-saan siswa untuk berpikir. Kebiasaan berpikir merupakan sa-lah satu kebiasaan yang mempengaruhi proses perkembangan individu. Kebiasa-an berpikir dipandang penting saat pro-ses pembelajaran karena dapat mem-bantu siswa menyelesaikan berbagai per-masalahan yang muncul dalam kehidup-an sehari-hari. Untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan tersebut individu sebagai makhluk sosial juga S
fatcat:tyjxfs5osretbbkupst2bnqdxu