Uji aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas (Alphinia purpurata k. Schum) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Dengan Menggunakan Metode Difusi Sumuran

Toria Sangadji, Ira P. Ely, Wasni Husain
2021 Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan  
Rimpang lengkuas (Alphinia purpurata k.schum) adalah jenis tanaman anggota familia zingiberaceae. Alkaloid, flavonoid, fenol dan terpenoid merupakan kandungan senyawa aktif yang terdapat di dalam rimpang lengkuas (Alphinia purpurata k.schum). Senyawa fenol yang berfungsi sebagai antiseptik, antijamur, dan antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya daya hambat ekstrak rimpang lengkuas (Alphinia purpurata k. schum) terhadap pertumbuhan
more » ... akteri Escherichia coli. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Metode ekstraksi yaitu tercapai keseimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman. Setelah proses ekstraksi, pelarut dipisahkan dari sampel dengan penyaringan. Metode difusi sumuran dimana dibuat sumuran pada media agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme kemudian diinkubasi dan diberi agen antimikroba yang akan di uji. Hasil penelitian: Uji aktivitas antibakteri dapat dilihat bahwa zona hambat yang dihasilkan dari berbagai konsentrasi rimpang lengkuas (Alphinia purpurata k. schum) yaitu 70%, 80%, 90%, & 100% terhadap bakteri Escherichia coli. Memiliki diameter yang berbeda-beda dan memiliki kekuatan yang berbeda pula. Pada konsentrasi 70% dengan diameter zona hambat sebesar 16 mm (intermediet), konsentrasi 80% diameter zona hambat sebesar 19 mm (sensitif), konsentrasi 90% diameter zona hambat sebesar 21 mm (sensitif), dan konsentrasi 100% dengan diameter zona hambat sebesar 25 mm (sensitif). Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak rimpang lengkuas pada konsentrasi 80%, 90% & 100% mengandung antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Kesimpulan: Ekstrak rimpang lengkuas (Alphinia purpurata k.schum) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan semakin besar konsentrasi yang diberikan, maka semakin luas zona hambat yang terbentuk.
doi:10.55606/jrik.v1i2.602 fatcat:eett77bdhng4jmaygmjrvaom2m