KAJIAN SIFAT SERAP MINERAL MAGNETIT TERHADAP LIMBAH RADIOAKTIF URANIUM CAIR FASE AIR YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN URUG

M Budiyono, Dkk Ganendra
2005 unpublished
ABSTRAK KAJIAN SIFAT SERAP MINERAL MAGNETIT TERHADAP LIMBAH RADIOAKTIF URANIUM CAIR FASA AIR YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN URUG. Telah dilakukan percobaan penentuan kapasitas serap mineral magnetit terhadap limbah uranium fase air. Percobaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam suatu kegiatan penelitian bahan isi/urug pada penyimpanan limbah radioaktif. Percobaan dilakukan dengan cara memvariasi ukuran butir mineral magnetit dan pH. Ukuran butir divariasi dari
more » ... 0 mesh, sedangkan pH limbah divariasi dari 4-10. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu hasil yang paling baik adalah magnetit dengan ukuran butir 100/120 mesh, pH 7 mempunyai kecepatan perembesan 0,273 cm 3 /s, koefisien permeabilitas 0,389 cm/s, porositas 17,21, faktor dekontaminasi 25,62, kapasitas serap 23,75 grek/g dan fraksi terserap 67,24 %. ABSTRACT STUDY OF CAPACITY OF SORPTION OF THE MAGNETITE MINERAL TO URANIUM LIQUID WASTES USING AS A LANDFILL MATERIALL. The experimental investigation on sorption capacity of magnetite mineral to uranium liquid wastes has been done. The aim of the experiment was to find data which was needed in the research of landfill material for storage of radioactive wastes. The investigated parameters were the grain size of magnetite and pH of uranium of radioactive wastes. The grain size was varied from 10/10 to 100/120 mesh and the pH was varied from 4 to 10. The conclusions that could be drawn from this research were that the best result of the grain size of magnetite was 100/120 mesh and the pH was 7, rate of diffusion was 0.237 cm 3 /s, permeability coefficient was 0.389 cm/s, porocity was 17.21, decontamination factor 25.62, capacity of sorption was 23.75 grek/g, fraction of sorption was 67.24 %. PENDAHULUAN erbagai tahapan pengelolaan limbah radioaktif meliputi pengolahan awal, pengolahan, penyimpanan, dan pemantauan. Pengolahan awal meliputi : perlakuan administrasi, pengumpulan/pengangkutan, sortir, pengelompokan, reduksi ukuran (untuk limbah padat), pewadahan, pemantauan dan pengolahan awal lainnya. Pengolahan limbah radioaktif dilakukan sesuai jenis limbahnya untuk limbah gas diolah di tempat proses dengan sistem ventilasi sedang untuk limbah cair dengan pengolahan kimia, evaporasi, penukar ion dan immobilisasi, untuk limbah padat dengan sistem kompaksi, insenerasi/pembakaran, destruksi kimia, metal melting process, dekontaminasi, microwave melting process, immobilisasi, dan lain-lain(1). Untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya pelindihan radionuklida akibat kerusakan kemasan limbah dalam penyimpanan sementara atau pembuangan akhir perlu diberikan bahan penahan atau bahan isi/urug (landfill materiall) di antara kemasan limbah (2,3). Dengan demikian bahan isi akan menyerap nuklida bila terjadi pelindihan sehingga tidak mencemari lingkungan. Sebagai bahan isi atau bahan urug yang dapat digunakan adalah bentonit, magnetit, pasir kuarsa dan lain-lainnya. Pada umumnya digunakan campuran dari bahan-bahan tersebut (4). B Magnetit yang dikenal sebagai mineral alam yang mengandung unsur dominan Fe 3 O 4 , merupakan sedimen lapukan dan letakan dari batuan induk yang bersifat granititk ataupun rombakan dari urat-urat kristal yang disebut kristalin. Tidak seperti bahan amorf yang lain, magnetit memiliki pore yang unik, seragam dengan ukuran celah sebesar 3-8 Å yang dapat dimasuki ion atau molekul polar sekaligus secara selektif. Adanya sangkar intrakristal dan struktur rongganya pada magnetit menyebabkan magnetit banyak dipakai sebagai katalis heterogen (5) .
fatcat:et4eos5rxjgwvl4v7hou5nadmq