Analisis Kecenderungan Zona Nilai Tanah di Wilayah Surabaya Menggunakan Multiple Correspondence Analysis

Jurnal Sains, Dan Seni Its
2017 unpublished
Abstrak-Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk yang terus menigkat setiap tahunnya. Sedangkan ketersediaan lahan di Surabaya tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan lahan tanah sebagai tempat tinggal akan meningkat sehingga harga tanah akan semakin tinggi. BPN sebagai lembaga pemerintah yang bertugas di bidang pertanahan menetapkan Zona Nilai Tanah (ZNT) sebagai acuan dalam penentuan harga tanah di wilayah Kota Surabaya. Penentuan ZNT didasarkan
more » ... ada harga pasar tanah di wilayah tertentu. Selain itu harga tanah juga dipengaruhi oleh wilayah dan tersedianya fasilitas umum. Untuk mengetahui kecenderungan variabel ZNT, banyaknya fasilitas umum dan pembagian wilayah di Kota Surabaya dilakukan penelitian dengan menggunakan analisis kecenderungan dua / lebih variabel kategori dengan menggunakan Multiple Correspondence Analysis (MCA). Dalam analisis ini didapatkan bahwa ZNT memiliki hubungan saling ketergantungan dengan fasilitas umum dan pembagian wilayah. Dalam analisis ini didapatkan bahwa ZNT memiliki kedekatan dengan fasilitas umum dan pembagian wilayah. Hasil MCA menunjukkan terbentuk kelompok-kelompok yang memiliki tingkat kecenderungan yang tinggi yaitu wilayah Surabaya Barat berada di ZNT3 dengan banyaknya fasilitas umum lebih dari 15 unit. Wilayah Surabaya Timur memiliki kecenderungan pada ZNT 2. Sedangkan Surabaya Selatan cenderung pada ZNT 4 dengan jumlah fasilitan umum antara 3 hingga 15 unit. Kata Kunci-Fasilitas Umum, MCA, Surabaya, ZNT I. PENDAHULUAN URABAYA merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur yang memiliki penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Jumlah penduduk di Surabaya selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Jumlah penduduk pada tahun 2013 yaitu 2.821.929 jiwa dan mencapai 2.833.924 jiwa pada tahun 2014. Pada tahun 2015 penduduk Kota Surabaya mengalami peningkatan menjadi 2.848.583 jiwa [1] . Meningkatnya jumlah penduduk di Surabaya tidak sebanding dengan luas wilayah yang tidak mengalami peningkatan sehingga kepadatan penduduk di Surabaya semakin besar dan dapat berpengaruh terhadap kebutuhan tempat tinggal yang akan semakin meningkat. Jumlah lahan yang terbatas mengakibatkan tingginya harga tanah di wilayah padat penduduk. Penentuan tinggi atau rendahnya harga tanah tentunya dipengaruhi oleh harga pasar dan juga faktor aksesibilitas tanah yang akan dijual. Apabila lokasi semakin jauh dari pusat kota/ perekonomian maka dapat menurunkan nilai tanah begitupun sebaliknya. Sehingga perlu dibuat suatu acuan dalam penentuan harga tanah yaitu dengan menggunakan Zona Nilai Tanah (ZNT). ZNT merupakan salah satu tolok ukur yang digunakan dalam menentukan harga tanah di suatu wilayah tertentu yang ditentukan dan dibuat oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). BPN merupakan instansi non kementrian yang memiliki tugas di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan [2]. Peta ZNT dapat memberikan gambaran informasi nilai tanah dalam bentuk klasifikasi nilai tanah dengan tujuan agar masyarakat dapat memiliki acuan dalam transaksi pertanahan dan properti di suatu wilayah tertentu. Harga tanah yang tinggi seharusnya didukung oleh tersedianya fasilitas umum yang memadai. Lokasi wilayah juga dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan harga tanah. Untuk mengetahui hubungan asosiasi antara ZNT, dengan banyaknya fasilitas umum dan pembagian wilayah maka dapat dilakukan analisis kualitatif yaitu salah satunya dengan multiple correspondence analysis (MCA). MCA merupakan teknik multivariat yang berguna untuk menganalisis asosiasi dalam sebuah kumpulan data kategorik dengan banyak variable [3] . Penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai tanah pernah dilakukan di Kota Semarang yang menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi nilai tanah yaitu kepadatan penduduk, jarak ke pusat kota, kondisi jalan, tersedianya fasilitas transportasi umum dan faktor lingkungan [4] . Sedangkan penelitian mengenai hubungan asosiasi lebih dari dua variabel menggunakan MCA pernah dilakukan untuk pemetaan terhadap persepsi merk laptop di kalangan mahasiswa dan menunjukkan hasil bahwa dengan pemetaan persepsi merk laptop dapat diketahui merk laptop yang memiliki tingkat kemiripan yang dekat [5] . Berdasarkan latar belakang di atas dan penelitian yang pernah dilakukan maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai ZNT di kota Surabaya dengan metode multiple correspondence analysis (MCA) dengan harapan dapat mengetahui kecenderungan antara harga ZNT dengan pembagian wilayah dan ketersediaan fasilitas umum di Kota Surabaya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Statistika Deskriptif Penyajian statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk mean, median, modus ataupun secara visual dalam bentuk grafik atau diagram seperti diagram batang. Diagram batang digunakan untuk menyajikan data yang bersifat kategori atau data distribusi. B. Tabel Kontingensi Tabel kontingensi atau tabulasi silang menggambarkan dua atau lebih variabel secara simultan dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel yang menggambarkan distribusi bersama dua variabel / lebih dengan kategori yang terbatas [6] . Tabel kontingensi tiga dimensi merupakan tabel S
fatcat:jso7ohzhq5fqpetlijxbi5myue