Jurnal Mekanika dan Sistem Termal (JMST) Timur dengan Metode Bit Hydraulic Impact
Optimasi Hidrolika, Sumur Lapangan, Bunyu Kalimantan, Sri Haryono, Wira Widyawidura
2016
Jurnal Mekanika dan Sistem Termal
unpublished
Bunyu Field placed on the Tarakan Basin, which is one hydrocarbon basins area of East Kalimantan. Formation that penetrated by the drill bit consist of sandstone, siltstone, clay stone and coal. Therefore, we need to rearrange the drilling mud system particularly on drilling mud hydraulics system. This study aims to optimize the hydraulic system in the process of drilling for wells X Fields Bunyu using bit hydraulic impact (BHI) method. The output of this method are to determine the optimum BHI
more »
... fluid flow rate, penetrating power, nozzle size, and compare these parameters with the actual drill data before optimization (actual data) so that the penetration of the formation process is also optimal. Based on actual data of well drilling there are four (4) point penetration depth (from total 13 (thirteen) point) should be optimized particularly on drilling hydraulics system by changing the size of the aperture area on the drill nozzle in accordance with the calculation using BHI method Keywords-Bit hydraulic impact , Flow rate, Nozzle 1. Pendahuluan Kegiatan operasional pemboran diharapkan dapat berjalan efisien dan ekonomis. Untuk itu perlu adanya perbaikan sarana yang menunjang, salah satunya adalah dengan mengevalausi sistem hidrolika lumpur dan mengoptimasi sistem tersebut. Tujuan optimasi sistem hidrolika pada pemboran yaitu untuk mendapatkan daya (horsepower) bit hydraulic maksimum, menambah gaya impak jet, meningkatkan efek pembersihan dasar lubang bor, dan mengangkat serbuk bor dari annulus ke permukaan sehingga dapat membantu meningkatkan laju pemboran (Guan et al., 2015; Noah, 2013) Pada optimasi hidrolika, lumpur memegang peranan penting dalam operasi pemboran terutama dalam proses pembersihan cutting di dasar sumur dan pengangkatan cutting kepermukaan (Al-Kayiem et al., 2010). Faktor yang mempengaruhi pengangkatan cutting pada sumur diantaranya: (1) kecepatan fluida di annulus sebagai fungsi dari luas area annulus (2); laju pemompaan yang diberikan; (3) kapasitas untuk menahan fluida yang merupakan fungsi dari rheology lumpur pemboran (densitas lumpur, aliran laminer/turbulen, viskositas); (4) laju penembusan (rate of penetration) yang dilakukan; (5) kecepatan pemutaran pipa pemboran (rpm); dan (6) ukuran partikel cutting (Paiaman et al., 2006; Samsuri et al., 2011). 1.1. Lumpur Pemboran Fluida pemboran adalah suatu fluida yang bersirkulasi dalam pemboran putar, yang mempunyai berbagai fungsi yang diperlukan dalam operasi pemboran. Jenis lumpur pemboran yang sesuai dengan karateristik sumur akan mendukung keberhasilan operasi pemboran terutama pada pola aliran serta kecepatan pemboran serta keberhasilan pengangkatan cutting ke permukaan (Coussot et al., 2004; Saasen et al., 2002).
fatcat:uk7oomirerag7orhm4q7oyeshi