PENERAPAN KEPALA BERNOMOR BERBASIS AKTIVITAS MENGOMUNIKASIKAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IIIA SEMESTER I SD LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA
Jatien Nandang, Wayan Widiana, Penerapan, Kepala Bernomor, Berbasis Aktivitas, Mengomunikasikan Untuk, Meningkatkan Motivasi, Belajar Pada, Siswa Kelas, Jatien Sri, Nandang, Wayan Widiana
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar
unpublished
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Berbasis Aktivitas Mengomunikasikan pada siswa kelas IIIA semester I SD Laboratorium Undiksha Singaraja, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IIIA semester I SD Laboratorium Undiksha Singaraja, Kec.
more »
... Kab. Buleleng tahun pelajaran 2017/2018, sebanyak 35 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Data hasil penelitian menunjukkan pada siklus I data hasil motivasi belajar siswa secara klasikal mencapai 78 % pada kategori tinggi namun masih perlu peningkatan lagi. Pada siklus II secara klasikal mencapai 82 % pada kategori sangat tinggi dan secara keseluruhan motivasi belajar siswa berada pada kategori tinggi atau sangat tinggi. Dengan demikian peningkatan motivasi belajar siswa mencapai 4 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Berbasis Aktivitas Mengomunikasikan pada siswa kelas IIIA semester I SD Laboratorium Undiksha Kec. Buleleng dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IIIA SD Laboratorium Undiksha Singaraja. Pendahuluan Kurikulum 2013 yang telah diterapkan di jenjang sekolah dasar menjadikan siswa sebagai subyek belajar. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh siswa dan guru menjadi fasilitator. Kurikulum 2013 dengan pendekatan Saintifik memuat kegiatan 5 M dalam sebuah pembelajaran, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Siswa menggali informasi, berpikir kritis, melakukan percobaan, dan menemukan konsep dari pembelajaran yang telah dilakukan bersama guru. Siswa dilatih untuk belajar mandiri dalam setiap pembelajaran. Selain dengan pendekatan Saintifik, Kurikulum 2013 juga memuat penanaman dan pembiasaan karakter sikap dalam setiap pembelajaran. Pembelajaran dikemas dalam satu kesatuan, menggabungkan beberapa muatan pelajaran secara terpadu, sehingga siswa belajar secara holistik. Dengan penerapan Kurikulum 2013 diharapkan kegiatan siswa dalam belajar menjadi suatu pengalaman yang akan diingat dalam jangka panjang pada diri siswa. Penerapan Kurikulum 2013 berpusat pada siswa, sehingga faktor dari dalam diri siswa sangat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Salah satu faktornya adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal menumbuhkan hasrat dan keinginan untuk belajar yang lebih bermakna. Motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak (Prawira, 2012). Dengan adanya motivasi siswa mampu melakukan pembelajaran yang lebih bermakna, sehingga terjadi perubahan tingkah laku siswa, dari yang tidak tahu menjadi tahu atau tidak bisa menjadi bisa. Perubahan tersebut
fatcat:k4pwkvp4lncd3japnlgdfrxhaa