Hubungan Lama Obstruksi Usus, Warna dan Kejernihan Cairan Peritoneum dengan Kontaminasi Bakteri pada Hernia Inkarserata

Unedo M. H. Sidabutar, Bambang A. Sulthana, Kiki Lukman
2012 Majalah Kedokteran Bandung  
Abstrak Hernia inkarserata merupakan salah satu kasus abdomen akut yang diakibatkan obstruksi usus karena jepitan cincin. Penelitian eksperimental pada hewan coba membuktikan bahwa terjadi kerusakan barier mukosa setelah 4 jam obstruksi total usus dan kerusakan total setelah 12 jam, sehingga terjadi translokasi bakteri ke luar lumen usus. Untuk menentukan kontaminasi bakteri dalam kantung hernia akibat translokasi kuman, dilakukan pemeriksaan kultur dalam cairan peritoneum. Tujuan penelitian
more » ... uk mengetahui hubungan lama gejala obstruksi, warna, dan kejernihan cairan peritoneum dengan kontaminasi bakteri sebagai akibat translokasi kuman pad penderita hernia inkarserata. Waktu penelitian bulan Oktober 2009-Juli 2010 di Instalasi Gawat Darurat Bedah Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dilakukan penelitian potong lintang yang menganalisis hubungan lama obstruksi usus, warna dan kejernihan cairan peritoneum dengan positivitas kultur bakteri. Penelitian dilakukan pada 40 penderita, 36 laki-laki dan 4 perempuan. Lama inkarserasi rata-rata adalah 7 jam. Terdapat 11 kasus dengan kultur positif, dengan jenis bakteri terbanyak Staphylococcus (27%). Analisis statistik dengan metode chi-kuadrat dan analisis regresi logistik berganda menunjukkan hubungan lama obstruksi dan perubahan warna cairan peritoneum dengan kontaminasi bakterial (p=0,015; p=0,001) dengan rasio prevalens lama obstruksi >7 jam sebesar 3,63, namun tidak terdapat hubungan dengan kejernihan cairan peritoneum (p=0,078). Penelitian ini tidak dapat menentukan cut-off time karena tidak mengikuti perjalanan penyakit, namun belum dapat dibuktikan translokasi bakteri karena kultur yang didapat adalah kuman komensal kulit. Simpulan, terdapat hubungan lama obstruksi usus dan perubahan warna cairan peritoneum dengan kontaminasi bakteri pada hernia inkarserata, tetapi tidak terdapat hubungan dengan kejernihan cairan peritoneum dan kultur bakteri positif dengan kuman kontaminan kulit tidak dapat membuktikan translokasi kuman pada penderita hernia inkarserata. [MKB. 2012;44(4):199-204]. Kata kunci: Hernia inkarserata, kontaminasi bakteri, lama obstruksi usus, warna dan kejernihan cairan peritoneum Abstract Incarcerated hernia is an acute abdominal case caused by bowel obstruction due to incarceration of hernia ring. An experimental study on animals proved that there was mucosal barrier damage after 4 hours of total bowel obstruction and total damage after 12 hours causing bacterial translocation. In order to determine contamination due to bacterial translocation in the hernia sac, culture was taken from the peritoneal fluid. A cross-sectional study in Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung was done during October 2009 to July 2010 to analyze the relationship between duration of obstruction, color and clarity of peritoneal fluid, and bacterial culture. There were 40 patients, 36 males and 4 females involved in this study. Mean incarceration time was 7 hours. There were 11 positive culture cases, mostly Staphylococcus species (27%). Statistical analysis with chi-square and multiple logistic regression test showed that there was correlation between duration of obstruction and color and clarity of peritoneal fluid with bacterial contamination (p=0.015, p=0.001) with prevalence ratio of >7 hours length obstruction was 3.63, but not with clarity (p=0.078). In this study we could not obtain exact cut-off time of bowel obstruction's period with bacterial translocation because it did not follow the pathologic event. In conclusions, there is correlation between duration of obstruction, color and clarity of peritoneal fluid with bacterial contamination, but bacterial translocation can not be proven because only commensal bacteria of the skin was obtained from the culture. [MKB. 2012;44(4):199-204].
doi:10.15395/mkb.v44n4.175 fatcat:dnfpfvaru5em5ft2ygnxw7hk3a