Analisis Keausan Kampas Rem Non Asbes Berbahan Limbah Organik Kulit Tempurung Kemiri
Indra Rahmatul 'ula, Masturi, Dan Yulianti
2015
unpublished
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keausan kampas rem berbahan dasar kulit kemiri.Permasalahan penting tentang lingkungan adalah limbah organik maupun non-organik. Masyarakat pertanian lebih memilih membuang kulit pinang dan batok kemiri di pinggir jalan, sungai, hingga perkebunan. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan baru di lingkungan sekitar seperti sampah yang menumpuk dan merusak pemandangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kulit pinang dan batok
more »
... dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kampas rem. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Kulit batok kemiri sebagai variabel bebas sedangkan keausan kampas rem sebagai variabel terikat. Massa dari serbuk kulit tempurung kemiri divariasi 100gram, 150gram, 200 gram, 250 gram, dan 300 gram dengan komposisi 60 : 40. Resin 208 B digunakan sebagai pengikat dengan perbandingan dengan bahan dasar yaitu, 60 : 40. Dari hasil penelitian diperoleh data nilai keausan tiap massa berbeda semakin bertambah massa dari bahan maka semain berkurang nilai keausan dari kampas rem Kata kunci: Kampas rem, keausan, kulit kemiri, resin. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati Garis Lintang 0°, atau yang dikenal dengan nama khatulistiwa. Oleh karena itu, Indonesia termasuk dalam wilayah yang beriklim tropis. Seperti halnya semua wilayah iklim tropis, Indonesia hanya memiliki 2 musim saja, dengan lama rata-rata 6 bulan tiap musimnya. Musim kemarau pada umumnya berlangsung sekitar bulan Mei-Oktober. Pada musim ini suhu udara cenderung cukup panas, yaitu sekitar 28°-34°C pada siang hari. Sedangkan pada malam hari, suhu udara akan turun sekitar 21°-25°C. Hujan juga jarang terjadi di musim ini. Sehingga pada umumnya daratan Indonesia mengalami kekeringan. Sedangkan Musim penghujan berlangsung sekitar bulan November-April. Curah hujan sangat tinggi pada musim ini. Sehingga suhu udara relatif lebih dingin, sekitar 24°-28°C pada siang hari. Akan tetapi pada malam hari suhu udara sedikit lebih hangat dibanding Musim Kemarau, yaitu sekitar 23°-26°C. Kedua musim ini berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia. Akan tetapi, untuk beberapa wilayah di bagian Timur dan sekitar Timur-Laut, ada satu musim peralihan yaitu Musim Pancaroba. Musim Pancaroba berlangsung sekitar 1 bulan pada bulan peralihan 2 musim diatas, yaitu sekitar bulan April-Mei dan bulan Oktober-November. Pada musim ini Curah Hujan dan suhu udara menjadi tidak menentu. Begitu pula dengan kecepatan dan arus angin, serta pergerakan awan. Perbedaan suhu yang drastis juga sering terjadi pada musim ini.. Pengaruh kedua musim sangat berperan dalam bidang pertanian. Beberapa tanaman yang sesuai dengan musim di Indonesia adalah kemiri. Karena kedua tanaman ini memerlukan air dan cahaya
fatcat:cybkirmwqnasbodvk4sva2ugum