Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS 441 Model Pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinestethic) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Kuliah Telaah Kurikulum Mahasiswa Pendidikan Biologi 2012 VAK Learning Model (Visualization, Auditory, Kinesthetic) for Improving Learning Achievement Assessing Courses Curriculum Biology Education Student 2012

Lilik Mawartiningsih, Pendidikan Biologi, Universitas Pgri, Ronggolawe Tuban
2016 Proceeding Biology Education Conference   unpublished
Do research on learning model VAK (Visualization, Auditory, Kinestethic) on Assessing curriculum subjects. This study aims to 1). To determine students' achievement in the subject class of 2012 Assessing curriculum as applied learning model VAK (Visualization , Auditory , Kinestethic), 2). To determine the response or responses of students to study with the model VAK (Visualization, Auditory, Kinestethic). This research was conducted at the University of PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban on the
more » ... ool Year 2015/2016 odd semester. This study uses a pre experimental design, where the object of the study was the 7th semester student of class 2012 who took a course curriculum Assessing many as 20 students. Instruments in this study 1). Test, test given to students to obtain data on student achievement, 2). Questionnaire, for students regarding the response or responses to learning that uses the model VAK (Visualization, Auditory, Kinestethic). Student achievement can be calculated by the value obtained by the students. Values obtained for individual students, where students who attend learning if the student earned a minimum of B. In addition calculated too classical learning success. For the analysis of data on student response to the learning model VAK (Visualization, Auditory, Kinestethic) descriptive quantitative look at the answers of students to the aspects in question, is then calculated by the presentation of the results showed that students who obtained A = 15%, AB = 30%, B = 40%, BC = 15%. And the success of classical learning 85%. The response of students to study with the model VAK (Visualization, Auditory, Kinestethic) is positive, proved to be> 70% of the students were delighted. 1. PENDAHULUAN Telaah kurikulum merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang ada di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Standar Kompetensi dari mata kuliah Telaah Kurikulum adalah mahasiswa mampu membandingkan kurikulum yang sedang berlaku dengan kurikulum sebelumnya, mendeskripsikan kaitan antara komponen dalam silabus, mendeskripsikan kaitan antara RPP dengan silabus. Bobot dari mata kuliah Telaah Kurikulum adalah 2 sks. Mata kuliah Telaah Kurikulum diberikan pada semester 7. Hal ini dikarenakan mata kuliah Telaah Kurikulum diberikan untuk membekali mahasiswa sebelum terjun di sekolah, yaitu Program Pengalaman Lapangan (PPL). Dimana mahasiswa harus mengetahui dan faham tentang kurikulum yang berlaku di Indonesia dan juga perubahan-perubahan dalam kurikulum tersebut, termasuk perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP, apakah sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Namun kenyataannya mahasiswa masih kesulitan di dalam menelaah kurikulum maupun perangkat pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar mahasiswa angkatan 2011, AB = 5%, B = 20%, BC = 30% dan C = 45%. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa sebagian besar prestasi belajar mahasiswa angkatan 2011, nilainya adalah C pada mata kuliah Telaah Kurikulum. Dari hasil prestasi belajar mahasiswa tersebut, dapat dikatakan bahwa mahasiswa merasa kesulitan untuk memahami maupun menelaah kurikulum. Kesulitan mahasiswa dalam memahami dan menelaah kurikulum dikarenakan oleh beberapa sebab, diantaranya ; kemampuan akademik yang dimiliki mahasiswa mayoritas rendah, hal ini disebabkan mahasiswa yang masuk di Program Studi Pendidikan Biologi tidak semuanya berasal dari lulusan IPA, bahkan ada mahasiswa yang berasal dari lulusan IPS dan SMK. Pembelajaran mata kuliah Telaah Kurikulum yang selama ini dilakukan adalah menggunakan metode diskusi. Dengan demikian proses pembelajaran yang berlangsung hanya terpusat pada satu arah yakni dosen (Teacher centre}. Dari metode ceramh yang sudah dilakukan, jarang sekali mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. Ini juga terlihat pada metode diskusi, hanya mahasiswa tertentu yang mengajukan pertanyaan maupun
fatcat:lzd36dyjcvao7amgvc2knf3zqi