BASELINE STUDY KESETARAAN GENDER DI UIN MALANG
Oleh Mahpur, Dosen Psikologi, Uin Malang
unpublished
Keberhasilan pembangunan dan keberhasilan dalam menjalani proses historis kehidupan dalam semua tingkatan akan sangat tergantung pada peran serta laki-laki dan perempuan secara bersamaan sebagai pelaku dan pemanfaatnya. Ketidakseimbangan serta peminggiran terhadap peran serta dari salah satu elemen tersebut bisa berakibat pada ketimpangan dan ketidakadilan. Oleh karena itu, semua program pemberdayaan harus memperhatikan dan diorientasikan pada pencapaian dan optimalisasi peran yang setara
more »
... laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga mampu mendorong kearah perubahan sosial dalam pembangunan. Salah satu wacana yang menawarkan perpektif kesetaraan dan keadilan gender dalam proses percepatan pembangunan adalah wacana gender. Yaitu, suatu keadaan yang memberikan peluang kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai individu untuk berpartisipasi dalam seluruh aspek kehidupan serta menikmati hasil-hasil pembangunan. Dengan perspektif kesetaraan gender, diharapkan semua sumber daya manusia baik laki-laki dan perempuan dapat berperan secara optimal dalam proses pembangunan. Untuk menuju cita-cita tersebut, maka dibutuhkan suatu komitmen bersama dari berbagai pihak di berbagai sektor disamping upaya-upaya lain yang bersifat kultural. Di Indonesia, pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) saat ini merupakan salah satu agenda yang harus dilaksanakan di berbagai aspek dan suatu keharusan bagi setiap penentu kebijakan untuk melaksanakan program-program strategis dari mulai perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi untuk menerapkan pengarusutamaan gender dengan memasukkan wawasan gender sesuai dengan kewenangan dan fungsi masing-masing termasuk melaksanakan gender mainstreaming di lingkungan dibawah wewenangnya. Lebih jauh lagi, isu gender dan pembangunan sangat penting untuk dihubungkan dengan proses pendidikan dan lembaga pendidikan itu sendiri. Hal ini mengacu pada tiga alasan mendasar. Pertama, lembaga pendidikan adalah wadah institusional dimana semua pegawai (laki-laki dan perempuan) mengekspresikan segala potensinya, mengaktualisasikan dan mendefinisikan identitas dirinya. Kedua, lembaga pendidikan merupakan institusi dinamis yang menyiapkan, memproduksi dan mengembangkan potensi sumberdaya manusia. Ketiga, lembaga
fatcat:fuzbjpmc7fdj5asvyysb4etjue