PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS V SDN INPRES BALAROA PALU
Mardiani Sukri
unpublished
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan contextual teaching learning (CTL) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan di Kelas V SDN Inpres Balaroa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis and Mc Taggart yakni perencanaan, tindakan, observasi, serta refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CTL yang
more »
... t meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut berbeda mengikuti komponen-komponen, yaitu 1) konstruktivis, 2) bertanya, 3) penemuan, 4) masyarakat belajar, 5) pemodelan, 6) refleksi dan 7) penilaian. Kata Kunci: Contextual Teaching Learning (CTL); Hasil Belajar; Soal Cerita Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan. Abstract: The Objective of this research was to obtain the description of the applying the contextual teaching learning (CTL) that can improve student learning outcomes in solving addition and subtraction word problems in V SDN Inpres Balaroa Palu. Type is a classroom action research. The design of this study refers to the research design Kemmis and Mc Taggart that is planning, action, observation, and reflection. The research results showed that the application of contextual teaching learning (CTL) that can improve student learning outcomes in solving addition and subtraction word problems berpenyebut different fractions following components, namely 1) constructivis, 2) ask, 3) finding, 4) learning community, 5) modeling, 6) reflection and 7) assessment. Matematika berperan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia, serta siswa dilatih berfikir kritis, sistematis dan logis (Andriani, 2013: 1). Oleh karena itu, matematika merupakan matapelajaran yang diajarkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut Muhsetyo (2007: 26) pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan mengajukan masalah kontekstual. Satu diantara materi yang diajarkan di Kelas V adalah pecahan. Satu diantara pokok bahasan pecahan adalah menyelesaikan soal cerita operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Materi ini sangat penting dikuasai siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga termasuk materi yang harus dipahami dengan baik. Berdasarkan wawancara dengan guru Kelas V, diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan diantaranya: kesulitan dalam memahami soal cerita dan menentukkan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Hasil wawancara ditindak lanjuti dengan memberikan tes kepada siswa Kelas VI sebanyak 24 siswa, terdiri dari 10 siwa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Tiga masalah yang diberikan yaitu: 1) Di pinggir jalan utama menuju kampung Rina terdapat dua menara yang berjajar. Tinggi menara 1 adalah 7 8 meter dan tinggi menara 2 adalah 1 2 meter. Berapa tinggi menara seluruhnya?, 2) Tina memiliki 1 2 bagian wafer.
fatcat:6iw52ciq3fbt7ahxe6igpoezee