FETHISISM PADA PSIKO BEHAVIORAL COSPLAYER DI INDONESIA

Gideon Frederick
2014 MARET   unpublished
Pendahuluan Ada tren baru yang mendampingi masuknya gelombang budaya Jepang (J-wave) ke Indonesia yang dimulai kurang lebih tahun 2000. Penetrasi J-wave ini berupa soft culture maupun hardculture. Berbagai komunitas hobi Abstrak: Dalam fenomena cosplaying, ditemukan fenomena psikobehavioral yang aneh. Dimana pengguna kostum memperlihatkan perubahan perilaku yang sig-nifikan. Perubahan perilaku ini terkadang derajatnya bisa sangat kecil dan meya-kinkan, hingga yang besar dan terbawa ke kehidupan
more » ... sehari-hari di luar aktifitas co-splaying. Perubahan ini disinyalir hanya sementara, sebagai bagian dari stage act. Namun, ternyata, perubahan psikobehavioral temporal ini dapat bermanfaat secara positif bagi cosplayer, yang sifatnya rehabilitatif, dan kuratif. Hal ini merupakan salah satu efek yang kebanyakan tidak disadari oleh cosplayer yang pada umumnya memiliki stigma sosial negatif di masyarakat, hingga fakta bahwa banyak cosplayer yang memiliki disfungsi sosial. Key words : Cosplaying, perubahan perilaku, fetishism. yang berafiliasi dengan produk atau budaya Jepang juga bermunculan. Salah satunya adalah komunitas co-splayer. Cosplay berasal dari gabun-gan kata costume dan play. Mak-na dari terminologi ini adalah role play melalui penggunaan kostum. Kostum yang dipakai dapat berupa Gideon K. Frederick adalah Staf Pengajar pada Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tan-gerang.
fatcat:4btzx46hxfcznhltjwr62nonve