URGENSI ILMU 'ILAL AL-HADĪTH
Rahmin Talib, Husain
unpublished
'Ilal al-hadīth study is a kind of study that investigates hadith and has strategic values in other hadith studies. This article investigates descriptively that aims at exploring and positioning 'ilal al-hadīth study for developing hadith study in the future since there is minimum appreciation for hadith scholars in general toward the existence and the development of this study. Abstrak Ilmu 'ilal al-hadīth merupakan disiplin ilmu yang mengkaji hadith dan bernilai strategis dalam rangkaian
more »
... ilmu hadith yang lain. Tulisan ini adalah kajian diskriptif yang bertujuan menguraikan dan memposisikan Ilmu 'ilal al-hadīth bagi pengembangan studi hadith kedepan, karena minimnya apresiasi pengkaji hadith pada umumnya terhadap eksistensi dan keberlangsungan ilmu ini. Kata kunci; Hadith, 'ilal al-hadīth, ṣahih, sanad, matan A. Latar Belakang Ilmu 'ilal al-hadīth adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang kecacatan-kecacatan atau penyakit-penyakit yang tersembunyi yang terdapat pada hadith. Beberapa pengertian ilmu 'ilal hadith yang dipaparkan oleh ulama' antara lain adalah : قدحها جهة من الخفية االسباب عن يبحث الذي العلم وادخال موقوف ورفع منقطع كوصل الحديث فى .اوغيرذالك سند اوالحاق حديث فى الحديث Artinya; "Ilmu yang membahas sebab-sebab yang tersembunyi dari segi dia dapat mencacatkan hadith seperti mewashalkan yang munqathi'. merafa›kan yang mauquf, memasukkan hadith ke dalam hadith, atau membuat suatu sanad ke dalam suatu matan atau lain-lain". 1 Jadi ilmu 'ilal al-hadīth adalah ilmu yang membahas tentang sebab-sebab yang samar dari segi penyebab hadith menjadi cacat, seperti menyambung hadith yang sebenarnya putus, menjadikan hadith marfū' padahal mauqūf atau memasukkan matan hadith * Dosen IAIN Gorontalo. 1 TM. Hasby al-Ṣiddiqy, Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadith, (Jakarta; Bulan Bintang, 1994), hlm. 256. kepada hadith yang lain. Beberapa hal yang mendasari urgennya penelitian terhadap hadith Nabi, di antaranya adalah, pertama; terkait dengan posisi hadith sebagai sumber hukum Islam kedua. Kedua; terkait dengan historisitas hadith, dengan alasan bahwa tidak semua hadith telah tertulis di masa Nabi Saw, sehingga secara faktual diyakini telah terjadi berbagai reduksi dan pemalsuan hadith. 2 Selain itu, penelitian hadith penting dilakukan didasarkan pada pertimbangan teologis, historis-dokumenter, praktis, dan pertimbangan teknis di mana kedudukannya sebagai salah satu sumber ajaran dalam Islam. Hadith sebagai sesuatu yang sentralistik, menarik perhatian para tokoh untuk melakukan studi hadith. Keyakinan mereka yang menjadikan hadith sebagai salah satu sumber ajaran Islam menuntut mereka untuk mengikuti Nabi dengan segenap ajaran yang dibawanya dalam bentuk hadith, sehinga muncul keinginan kuat untuk menjaga hadith dari berbagai bentuk kekeliruan, reduksi dan pemalsuan, yang pada akhirnya melahirkan seperangkat kaidah dalam 'ulūm al-hadīth yang dijadikan sebagai tolok ukur sah tidaknya 2 Umi Sumbulah, Kajian Kritis Ilmu Hadith, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm. 183.
fatcat:jhhwnzdgdra5bo7ekhg3zs3jym