Abu batubara dan pemanfaatannya: Tinjauan teknis karakteristik secara kimia dan toksikologinya

Retno Damayanti, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara
2018 Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara  
ABSTRAK Pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar fosil seperti minyak, gas ataupun batubara. Sampai dengan 2050 diperkirakan kontribusi batubara sebagai sumber energi masih mencapai 31%. Pembangunan PLTU 35 GW merupakan salah satu solusi pemenuhan kebutuhan energi. Konsekuensinya abu batubara akan banyak terbentuk dan ditimbun apabila tidak bisa dimanfaatkan. Berdasarkan kondisi ini pemanfaatan abu batubara secara masif perlu diupayakan dengan tetap
more » ... kan statusnya sebagai limbah B3. Penelitian terkait pemanfaatan abu batubara berikut penunjangnya sudah dilakukan di Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara sejak tahun 2000 namun penelitian ini masih dilakukan pada skala laboratorium karena percobaan di lapangan perlu waktu dan perizinan yang cukup lama. Berdasarkan karakterisasi percontoh yang diambil dari PLTU di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera dan Kalimantan diketahui bahwa abu batubara ada yang bersifat asam dan basa serta memiliki kandungan logam berat seperti Fe, Mn, Pb, Cu, Zn, Ni, Cr, dan Co. Beberapa pengujian untuk melihat sifat keterlindian logam-logam berat dan sifat toksik secara kimia dan biologi menunjukkan bahwa percontoh abu batubara dapat dikategorikan sebagai bukan limbah B3 (kandungan logam-logam berat tersebut dalam lindiannya lebih kecil dari yang ditetapkan) dan bersifat hampir tidak toksik (dengan nilai 10.000< LC50 < 100.000 ppm) dan relatif tidak berbahaya (LD 50 > 15.000 ppm). Pengujian laboratorium menunjukkan tidak terjadi pelindian logam berat yang signifikan, terbukti bahwa logam-logam berat dalam abu batubara pada pengujian spesiasi terdistribusi pada fraksi oksida dan residu yang secara kimia menbuat logam-logam tersebut tidak mudah terlindi. Implementasi di lapangan dengan perencanaan pemantauan yang baik dan benar, kolaborasi dengan KLHK perlu dilakukan agar pemanfaatan limbah yang aman untuk lingkungan dapat direalisasikan. Kata kunci: Abu batubara, logam berat, karakteristik abu batubara, toksisitas, pelindian. ABSTRACT Energy needs compliance in Indonesia is dominated by fossil fuels such as oil, gas or coal. Up to 2050 estimated coal contribution as a source of energy reaches about 31%. The construction of PLTU 35 GW is one of the solutions to meet the energy needs. Consequently coal ash will be much formed and dumped if it can not be utilized. Under this condition, the massive utilization of coal ash should be sought by considering its status as B3 waste. The research related to the utilization of coal ash along with its support has been done in R&D Centre for Mineral and Coal Technology since 2000 but this research is still at laboratory scale because field experiments consume time and require an approval. Based on the characterization of samples taken from PLTU in West Java, East Java, Sumatera and Kalimantan, it concludes that coal ash is either acidic or alkaline
doi:10.30556/jtmb.vol14.no3.2018.966 fatcat:rb6ny5dzf5duhf5edtlpmzu4fu