Evaluasi Kombinasi Hipernin dan Sinonim untuk Klasifikasi Kebutuhan Non-Functional Berbasis ISO/IEC 25010
Lukman Hakim, Siti Rochimah, Chastine Fatichah
2019
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
<p class="Abstrak">Kebutuhan non-fungsional dianggap mampu mendukung keberhasilan pengembangan perangkat lunak. Namun, kebutuhan non-fungsional sering diabaikan selama proses pengembangan perangkat lunak. Hal ini dikarenakan kebutuhan non-fungsional sering tercampur dengan kebutuhan fungsional. Disamping itu, standar kualitas yang beragam menyebabkan kebingungan dalam menentukan aspek kualitas. Pendekataan yang ada menggunakan ISO/IEC 9126 sebagai referensi untuk mengukur aspek kualitas.
more »
... 9126 merupakan standar lama yang dirilis pada tahun 2001. Peneliti sebelumnya mengungkapkan ambiguitas dalam enam sub-atribut pada struktur hirarkis ISO/IEC 9126. Hal ini menimbulkan keraguan serius tentang validitas standar secara keseluruhan. Oleh karena itu, standar kualitas yang digunakan sebagai referensi untuk mengukur aspek kualitas pada penelitian ini adalah ISO/IEC 25010. Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan suatu sistem untuk mengidentifikasi aspek kualitas kebutuhan non-fungsional dengan menggunakan 1 level hipernim dan 20 sinonim yang disebut skenario 1. Skenario ini akan dibandingkan dengan 2 level hipernim dan 9 sinonim pada masing-masing sinonim yang disebut skenario 2. Kedua skenario tersebut akan menghasilkan dua data latih berbeda. Kedua data latih tersebut akan dibandingkan menggunakan dua model pengujian yaitu berdasarkan ground truth pakar dan sistem dengan menggunakan metode klasifikasi KNN dan SVM. Hasil pengujian menunjukkan skenario 1 terbukti memberikan nilai lebih baik dibandingkan skenario 2 pada kedua model pengujian, dimana nilai precision dari ground truth pakar, KNN, dan SVM masing-masing 49.3%, 81.0%, dan 74.6%.</p><p class="Abstrak"><strong><br /></strong></p><p class="Abstrak"><strong>Abstract </strong></p><p class="Abstract">Non-Functional requirements are considered capable of supporting the success of software development. However, non-functional requirements are often ignored during the software development process. This is because the quality aspects of non-functional requirements are often mixed with functional requirements. in addition, the number of diverse quality standards causes confusion in determining quality aspects. The existing approach uses ISO / IEC 9126 as a reference to measure quality aspects. ISO / IEC 9126 is an old standard released in 2001. Previous researchers revealed ambiguity in six sub-attributes on the hierarchical structure of ISO / IEC 9126. This raises serious doubts about the validity of the overall standard. Therefore, the quality standard used as a reference to measure the quality aspects of this study is ISO / IEC 25010. In addition, this study also proposes a system to identify aspects of the quality of non-functional requirements using 1 hypernym level and 20 synonyms called scenario 1. This scenario will be compared with 2 hypernym levels and 9 synonyms in each synonym called scenario 2. Both scenarios will produce two different training data. The two training data will be compared using two testing models ie based on expert ground truth and systems using the KNN and SVM classification methods. The test results showed scenario 1 is proven to provide a better value than scenario 2 in both testing models, where the precision values of expert ground truth, KNN, and SVM respectively 49.3%, 81.0%, and 74.6%.</p><p class="Abstrak" align="center"><strong><br /></strong></p>
doi:10.25126/jtiik.2019651422
fatcat:wlde3sv2gzbx7lncbyiaiuszp4