Kadar NaCl dan pH Lendir Serviks Rusa Timor (Rusa Timorensis) Betina yang Mendapat Suplementasi Mineral Selama Siklus Estrus Levels of NaCl and pH Mucous of Female Timor Deer (Deer timorensis) Received Mineral Supplementation during Estrous Cycle
A Makmun, D Samsudewa, Y Program, Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Pertanian Universitas, Diponegoro Semarang, Jl Soejono Koesoemowardojo, Kota Tembalang, Semarang
2018
NaCl dan pH Lendir Serviks Rusa Timor yang Mendapat Suplementasi Mineral
unpublished
The aim of this research was to observe the effect of minerals on the NaCl content and pH (potential of Hydrogen) of cervical mucous. The benefits of this research were to provide information to the breeder that providing of mineral supplementation can increase the levels of NaCl content and pH of cervical mucous and the importance of mineral supplementation on female reproductive Timor deer. The materials used were 10 deers that had BCS (Body Condition Score) from 2.5-3.25, Poel 2 and never
more »
... e and physically fit. The treatments given in the form of mineral supplementation (Mg, Zn and Se) in the form of mineral blocks (T1) and the control (T0) for 8 weeks, then in sync sponge MPA for 16 days. Cervical mucous sample taken at 0, 24, 72, 84, 96, 108, 120 and 144 hours after the release of the sponge. The parameters observed were NaCl content and pH of cervical mucous. Analysis of the data used was the SPSS statistical tests T-Test. The results showed no significant differences (P>0.05) of supplementation of minerals (Mg, Zn and Se) on NaCl and pH concentration cervical mucous of female Timor deer during the estrous cycle. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mineral terhadap kadar NaCl dan pH (potential of Hydrogen) lendir serviks. Manfaat dari penelitian adalah memberikan informasi kepada penangkar untuk mengetahui tanda-tanda rusa birahi melalui profil pH dan kadar NaCl lendir serviks dan pentingnya suplementasi mineral terhadap reproduksi betina rusa Timor. Materi yang digunakan adalah 10 ekor rusa yang memiliki BCS (Body Condition Score) 2,5-3,25, poel 2 serta pernah melahirkan dan sehat secara fisik. Perlakuan yang diberikan berupa suplementasi mineral (Mg, Zn dan Se) dalam bentuk mineral blok (T1) dan kontrol (T0) selama 8 minggu, kemudian di sinkronisasi spon MPA selama 16 hari. Sampel lendir serviks diambil pada jam ke-0, 24, 72, 84, 96, 108, 120 dan 144 setelah pelepasan spon. Parameter yang diamati meliputi kadar NaCl dan pH lendir serviks. Analisis data yang digunakan adalah statistik SPSS uji T-Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan nyata (P>0,05) dari suplementasi mineral (Mg,Zn dan Se) terhadap kadar NaCl dan pH lendir serviks rusa Timor betina selama siklus estrus. Kata Kunci:Suplementasi mineral, lendir serviks, Rusa Timor, pH, NaCl PENDAHULUAN Rusa merupakan salah satu ternak yang dikembangkan sebagai satwa harapan yang mampu menyumbang produk daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, selain produk itu antara lain kulit dan velvet (ranggah muda). Potensi karkas daging rusa relatif lebih tinggi mencapai 60-70% dari bobot badan. Selain itu rusa dapat dipelihara penangkar menjadi breeding stock dan dapat dipelihara dengan tujuan komersial. Secara reproduksi, rusa Timor betina mempunyai kendala yang dihadapi penangkar adalah pola perkembang biakan
fatcat:ag464jvtsjdepps4wuwnnyogsq
