Integration of Anti-Corruption Education (PAK) In Islamic Religious Education (PAI) With Neuroscience Approach (Multi-Case Study in Brain Friendly PAUD: I Sleman Kindergarten Yogyakarta)

Suyadi Suyadi
2019 Inferensi Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan  
Islamic Religious Education (PAI) is not sufficient for cultivating anti-corruption character. As a result, future generations at risk of experiencing brain disorders which are considered normal but unhealthy. This study aims to integrate PAI and Anti-Corruption Education (PAK) with neuroscience approach in PAUD. This research used a qualitative approach in the form of field research in brain-friendly PAUD, i.e.1 Sleman Kindergarten Yogyakarta. Data collection technique was done by observation,
more » ... interview, and documentation. Data analysis was done in descriptive, interpretative, and comparative. The research indicates that the application of PAK in I Sleman Kindergarten is by following findings National Learning Movement of I'm an Honest Kid (Gernas Manjur), while PAI is implemented thematically and scientifically, but it is not yet integrated. This research integrates PAK and PAI by extending the forms of corruption into Gernas Manjur and deepening the themes of PAI learning based on neuroscience learning theory.[Pendidikan Agama Islam (PAI) ternyata belum cukup untuk menumbuhkan karakter antikorupsi. Akibatnya, generasi bangsa di masa depan beresiko mengalami ganguan otak yang hanya normal tetapi tidak sehat. Tujuan penelitian ini adalah mengintegrasikan PAI dan Pendidkan Anti Korupsi (PAK) dengan pendektan neurosains pada jenang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitif dalam bentuk penelitian lapangan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ramah otak, yakni TK N 1 Sleman Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif, interpretatif dan komparatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan PAK di TK N I Sleman dilaksanakan dengan mengikuti Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur (Gernas Manjur), sedangkan PAI dilaksanakan secara tematik dan saintifik namun keduanya belum terintegrasi. Penelitian ini mengintegrasikan PAK dan PAI dengan cara memperluas bentuk-bentuk korupsi ke dalam Gernas Manjur dan memperdalam tema-tema pembelajaran PAI berdasar teori pembelajaran neurosins.]
doi:10.18326/infsl3.v12i2.307-330 fatcat:wo7awgzu3bfsfiez5nibd7wyai