PENGARUH PERBEDAAN RERATA DATA DEBIT PADA PEMODELAN HIDROLOGI DERET BERKALA UNTUK PERAMALAN DEBIT SUNGAI DENGAN METODE ARFIMA

Pitojo Juwono
unpublished
ABSTRAK Debit sungai merupakan salah satu parameter hidrologi yang sangat penting dalam bidang Teknik Sipil. Mengingat pentingnya data debit sungai dan peramalannya di masa mendatang, menyebabkan meningkatnya kebutuhan pemodelan hidrologi time series yang mampu menirukan dan meramalkan perilaku dari suatu rangkaian data debit historis dari suatu sungai. Perbedaan rerata data debit dalam membangun model hidrologi deret berkala diduga akan mempengaruhi kinerja model hidrologi tersebut untuk
more » ... lan debit sungai pada waktu mendatang. Pembangunan model hidrologi deret berkala untuk peramalan debit sungai dalam penelitian ini dilakukan dengan berbasis pendekatan statistik metode ARFIMA. Lokasi penelitian dilakukan pada dua sungai besar yang terpilih di Jawa Timur, yaitu Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo. Pada masing-masing sungai tersebut dilakukan penelitian untuk data debit di tiga sampel lokasi AWLR dengan panjang data debit pengamatan selama tujuh tahun. Berdasarkan hasil analisa dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa model hidrologi deret berkala dengan metode ARFIMA secara umum cukup mampu menirukan data debit historis dan mampu meramalkan debit di Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo untuk satu tahun periode data ke depan, sehingga hal ini berguna untuk berbagai keperluan perencanaan dan pengelolaan debit di waktu mendatang. Hal tersebut ditunjang lebih detail dari hasil analisa variasi rerata data debit menunjukkan bahwa model hidrologi time series dengan data debit 15 harian menghasilkan model hidrologi time series dengan rata-rata kriteria statistik in sample MSE dan AIC serta out sample MSE dan MAD yang relatif lebih baik dibandingkan dengan model hidrologi untuk data debit 10 harian dan data debit bulanan. Untuk data debit dengan rerata 15 harian di Sungai Brantas menghasilkan rata-rata kriteria pemilihan model dengan MSE dan AIC sebesar 0,046 dan-494,883 serta untuk peramalan debit sungai satu tahun berikutnya diperoleh MSE dan MAD 0,141 dan 0,174. Sedangkan pada Sungai Bengawan Solo menghasilkan rata-rata kriteria pemilihan model dengan MSE dan AIC 0,104 dan-532,096 serta untuk peramalan debit sungai satu tahun berikutnya diperoleh MSE dan MAD 0,837 dan 0,377. ABSTRACT River discharge one of hydrology parameter is very crucial in civil engineering. Regarding the significance of river discharge data and its forecasting in the future, there is an increasing need of hydrology time series model which is able to imitate and forecasting the behavior of historical series of discharge data from river. The different in
fatcat:floqz2erqffhrejarrgky7bv4u