Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Viabilitas dan pH Semen Babi Landrace yang Diencerkan Menggunakan Bahan Pengencer Sitrat Kuning Telur

Wolfhardus Feka, Agustinus Dethan, Veronika Beyleto
Journal of Animal Science-2016 International Standard of Serial Number   unpublished
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan derajat keasaman (pH) semen babi Landrace pada pengencer sitrat kuning telur yang disimpan selama 24 jam. Semen yang digunakan berupa semen segar dari pejantan babi Landrace berusia 1 tahun 8 bulan. Semen dikoleksi dengan metode manual menggunakan induk buatan. Penelitian ini menggunakan metode eksperiment menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (60 menit, 120 menit, 180 menit, 240 menit) dan empat ulangan sehingga
more » ... terdapat 16 unit percobaan. Semen segar dievaluasi makroskopis dan mikroskopis di laboraturium Faperta Universitas Timor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pengencer sitrat kuning telur dalam semen babi Landrace berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap viabilitas semen babi Landrace dengan presentase R1 60 menit 88.38 %, R2 120 menit 52.63 %, R3 180 menit 43.38 %, dan R4 240 menit 24.00 %. Penambahan pengencer sitrat kuning telur memberikan daya hidup terbaik dengan lama waktu penyimpanan selama 180 menit. Sedangkan untuk derajat keasaman (pH) tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0.005) dimana nilai rataan pHnya R1 60 menit 5.5, R2 120 menit 5.25, R3 180 menit 5.25 dan R4 20 menit 5.0. ©2016 dipublikasikan oleh JAS. 1. Pendahuluan Babi merupakan salah satu komoditas ternak penghasil daging yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan ternak babi memiliki sifat dan kemampuan yang menguntungkan antara lain pertumbuhan yang cepat, jumlah anak per kelahiran (litter size) yang tinggi. Jenis bangsa babi peliharaan yang umum dikonsumsi di Indonesia adalah Babi Landrace, Babi Duroc, dan babi hasil persilangan lainnya. Jenis usaha peternakan babi di Timor Tengah Utara (TTU) masih merupakan peternakan rakyat berskala kecil atau skala rumah tangga, dimana upaya peningkatan mutu genetiknya terutama populasi masih kurang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan populai dan mutu genetik ternak babi adalah menerapkan program inseminasi buatan (IB). Pencapaian tujuan program IB tergantung pada beberapa faktor yaitu kualitas semen, ketrampilan inseminator, cara mempertahankan kualitas semen segar setelah ejakulasi dari ternak babi tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengenceran agar kualitas semen dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lama. salah satu cara mempertahankan kualitas semen dengan harga yang murah adalah dengan menggunakan bahan pengencer sitrat kuning telur. Kuning telur mengandung protein dan karbohidrat sebagai sumber energi, dan dapat melindungi spermatozoa dari pengaruh cold shock (kejutan dingin) dan dapat mempertahankan kualiatas spermatozoa. Tetapi sejauh ini pengenceran spermatozoa ternak babi khususnya Landrace di Kabupaten TTU menggunakan sitrat kuning telur belum dipakai dan belum diketahui, oleh karena itu perlu dilakukan penilitian dengan menggunakan bahan pengencer sitrat kuning telur terhadap kualitas sperma Babi Landrace. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Viabilitas Dan pH Spermatozoa Babi Landrace Yang Diencerkan Menggunakan Sitrat Kuning Telur, dengan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui viabilitas dan pH spermatozoa Babi Landrace yang diencerkan menggunakan bahan pengencer sitrat kuning telur dengan lama waktu penyimpanan berbeda.
fatcat:6fzsykskunf3pjx6p7lan7wtm4