Media Flyer Lab IPA untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Wahyudin Wahid, Smpn, Palopo-Jl Imam, Bonjol, Kota Palopo, Sulawesi Palopo, Selatan
2014 Jurnal Pendidikan Sains   unpublished
The aim of this study was to develop Flyer Lab media to improve students achievement in secondary school. The development model used in this study was adapted from 4-D model of Thia-garajan and Semmel. Expert validation results of field study and expert validation results of media, assessment of science teachers, and evaluating the readability and attractiveness of junior high school students obtained in the development stages. The testing stages using a posttest only control group design,
more » ... ving the experimental group and the control group, each consisting of 47 students. Class experiments using Flyer Lab media obtained higher average value of students achievement than the control class that uses Powerpoint media. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan media Flyer Lab IPA untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari model 4-D Thiagarajan dan Semmel. Studi kepustakaan dan survei lapangan dilakukan pada tahap pendahu-luan. Validasi ahli bidang studi dan media, penilaian dari guru IPA, serta penilaian keterbacaan dan ketertarikan bahan ajar dari siswa SMP diperoleh pada tahap pengembangan. Tahap pengujian menggunakan desain posttest only control group, melibatkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing terdiri dari 47 siswa. Kelas eksperimen yang menggunakan media Flyer Lab memiliki nilai rata-rata prestasi belajar lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan media Powerpoint. Kata kunci: flyer lab, kesiapan belajar, prestasi belajar H asil observasi terhadap beberapa guru dari 9 sekolah yang salah satunya SMPN 1 Palopo diperoleh informasi bahwa media yang digunakan untuk kegiatan praktikum Ilmu Pe-ngetahuan Alam (IPA) di laboratorium materi IPA-Fisika SMP menggunakan peralatan percobaan yang dikemas dalam kit modular. Kit modular ini terdiri atas mekanika, hidrostatika dan panas, optik, serta listrik dan magnet. Kit modular hanya digunakan da-lam kegiatan praktikum. Siswa tidak memiliki kesem-patan untuk mencoba terlebih dahulu, sehingga siswa kurang siap dalam melakukan kegiatan eksperimen. Untuk mempersiapkan siswa melakukan kegiatan eksperimen, guru menggunakan strategi demonstrasi terlebih dahulu agar siswa paham langkah praktikum. Namun tidak semua siswa dapat melihat kegiatan demonstrasi yang dilakukan guru. Akibat dari peng-gunaan model demonstrasi maka siswa yang ak-tif dalam kegiatan praktikum adalah siswa yang dapat mengamati dari dekat demostrasi yang dilakukan gu-ru. Temuan lain yang diperoleh selain penggunaan media kit modular di SMPN 1 Palopo adalah bahwa guru dalam membelajarkan siswa lebih banyak meng-gunakan media dalam bentuk gambar dan teks yang berupa powerpoint. Padahal, dalam pembelajaran IPA terdapat materi yang tidak dapat dijelaskan ha-nya dalam bentuk gambar dan teks. Berdasarkan temuan di atas, proses pembelajar-an belum mencapai tujuan pembelajaran IPA. Tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah proses untuk mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehing-ga IPA merupakan proses penemuan dalam me-ngumpulkan fakta, konsep, prinsip untuk disusun
fatcat:c775iynb4vajbgmmvdo2xstffu