Dakwah Ulama Dayah Aceh di Masa Pandemi
Zulfikar Fikar
2022
Panangkaran Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat
This study features the da'wah movement of the Acehnese dayah ulama during the quarantine period. Tasauf Tauhid and Fiqh (Tastafi) is a da'wah movement for Acehnese dayah clerics in the midst of limited movement during the Covid-19 pandemic. This research is a phenomenological study with a descriptive-analytical approach to the Tastafi da'wah movement during the Covid-19 pandemic in Aceh. The data collection techniques were carried out through observation, documentation, and in-depth
more »
... The data analysis technique is descriptive-qualitative, which aims to explain the strategy of the Acehnese dayah ulama movement in Tastafi da'wah during the quarantine period. This study found that during the pandemic, the Tastafi da'wah movement conducts the preaching through limited offline meetings, and take social media and live streaming to reach the widest possible audience, hence all levels of Acehnese society could access it anywhere. The purpose of the Tatstafi da'wah movement is to protect the dayah or pesantren, study halls, taklim assemblies, remembrance councils, and the Acehnese people from heretical teachings, and the negative impacts of liberalism, secularism, radicalism, modernism, and all forms of understanding that are contrary to Islamic teachings, as well as to sustain a civil society order. [Penelitian ini bertujuan untuk memahami gerakan dakwah ulama dayah Aceh di masa karantina. Tasauf Tauhid dan Fikih (Tastafi) merupakan sebuah gerakan dakwah para ulama dayah Aceh di tengah keterbatasan gerak di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan sebuah kajian fenomenologis dengan pendekatan deskriptif-analisis terhadap gerakan dakwah Tastafi di masa pandemi Covid-19 di Aceh. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam (in-depth interview). Teknik analisis data bersifat diskriptif-kualitatif, yang bertujuan untuk menjelaskan strategi gerakan ulama dayah Aceh dalam dakwah Tastafi di masa karantina. Penelitian ini menemukan bahwa pada masa pandemi, gerakan dakwah Tastafi berdakwah melalui pertemuan luring terbatas, dan memanfaatkan media sosial dan live streaming untuk menjangkau seluas-luasnya jamaah, sehingga semua lapisan masyarakat Aceh dapat mengaksesnya di mana saja. Tujuan dari gerakan dakwah Tatstafi adalah untuk melindungi dayah atau pesantren, balai pengajian, majelis taklim, majelis zikir, dan masyarakat Aceh dari ajaran sesat, dampak negatif liberalisme, sekularisme, radikalisme, modernisme, dan segala bentuk paham yang bertengangan dengan ajaran Islam, serta untuk mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang madani.]
doi:10.14421/panangkaran.v6i1.2788
fatcat:24yb2wvbfjdexcte35w7ollthq