MENUJU GENERASI MONOLINGUAL DI KOTA PALU: PENGGUNAAN BAHASA DAERAH OLEH ANAK SEKOLAH DI KOTA PALU
Hasan Basri
unpublished
The coexistence of the national language, bahasa Indonesia, and a local language in one language community sometimes forces the local language to the corner and may end up in extinction. This study focused on language use in the daily life of school students from secondary school up to the university in Palu. The study showed that most of the students are no longer able to speak local languages fluently. The majority of them have acquired bahasa Indonesia as their first language, and they have
more »
... lmost no more motivation to learn their parents' mother tongue. In daily interactions at home, school, and in the community, they almost never speak a local language any more because they have been monolingual in bahasa Indonesia. PENDAHULUAN Keprihatinan atas makin sedikitnya perhatian pemerintah dan masyarakat, generasi muda utamanya, atas bahasa daerah (selanjutnya disebut BD) baik tentang penggunaannya maupun upaya pelestariannya telah banyak kali dikemukakan oleh para pakar dan pemerhati bahasa di republik ini. Yang masih segar dalam ingatan kita misalya disampaikan oleh Arief Rachman dalam pidato pengukuhan guru besarnya di Universitas Negeri Jakarta (Kompas 23 Mei 2007 hal 12) bahwa walaupun dalam konteks Indonesia memang belum ada bukti yang dapat dikemukakan bahwa kehadiran bahasa Indonesia atau bahasa lainnya, seperti bahasa Inggris, menyisihkan keduduan bahasa daerah, namun "ada indikasi atau kecenderungan pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk kepentingan tertentu-termasuk dalam pendidikan formal-membuat kedudukan bahasa-bahasa daerah menjadi lemah. Anak-anak sekolah digiring untuk beranggapan bahwa bahasa Indonesia dan (bahasa) Inggris menjadi superior dibandingkan dengan bahasa ibunya. Kondisi ini diperparah oleh sikap orangtua di rumah yang juga tidak memakai bahasa daerah untuk berkomunikasi." Tidak dapat disangkal bahwa bahasa Indonesia (selanjutnya disebut BI) dan bahasa Inggris (selanjutnya disebut BIng) telah berhasil menggiring bahasa-bahasa daerah ke ambang jurang kepunahanan. Paling tidak di kalangan anak-anak usia sekolah BD bukan lagi suatu yang menarik untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari apalagi untuk dipelajari sebagaimana halnya
fatcat:pzr4z3od4vh7fepjrg6ji3jyby