Manajemen kepemimpinan dalam pengelolaan budaya pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Kabupaten Bonebolango, Gorontalo

Jurusan Pendidikan
2015 Kabupaten Bonebolango, Gorontalo. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon   unpublished
memiliki keanekaragaman ekosistem yang menarik dan mempunyai tingkat keendemikan flora dan fauna yang tinggi. Berbagai flora endemik ataupun langka terdapat di dalam kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), antara lain pisek (Aglaia minahassae), pinangyaki (Areca vestiaria), aren (Arenga pinnata), rotan umbul (Calamus symhicuplus), palahutan (Knema celebica), woka (Livistonya rotundifolia), palem landak (Oncosperma harrindum), pondang (Pandanus sp), linggua (Pterocymbium sp),
more » ... i (Shorea sp). Pengelolaan budaya pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan ini membutuhkan peran penting dari seorang pemimpin. Peran kepemimpinan menjadi sangat strategis dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan berwawasan lingkungan dengan pendekatan budaya (kearifan lokal). Sumberdaya alam yang melimpah akan menjadi kurang berarti apabila tidak ada peran kepemimpinan yang mampu menggerakan segenap potensi yang ada dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa data sekunder dan primer yang diperoleh di lapangan dan studi literatur hasil penelitian sebelumnnya. Hasil penelitian ini menemukan Efektivitas pola kepempinan yang dapat dijadikan pijakan dasar guna mengelola berbagai keanekaragaman hayati di TNBNW dengan berpijak pada budaya (kearifan lokal) masyarakat setempat. Kata kunci: Manajemen, kepemimpinan, budaya, keanekaragaman hayati Djafri N. 2015. Management of leadership in managing of biodiversity conservation culture in the Bogani Nani Wartabone National Park area, Bonebolango District, Gorontalo. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1: 1633-1638. The Bogani Nani Wartabone National Park (TNBNW) has a diversity of ecosystems that are interesting and have a level of keendemikan flora and fauna is high. Various flora endemic or rare, among others, pisek (Aglaea minahassae), pinangyaki (Areca vestiaria), palm (Arenga pinnata), rotanumbul (Calamus symhicuplus), palahutan (Knema celebica), woka (Livistonya rotundifolia), porcupine palm (Oncosperma harrindum), along (Pandanus sp), linggua (Pterocymbium sp), meranti (Shorea sp). Management of cultural preservation of biodiversity in the region requires an important role of a leader. Leadership role to be very strategic in realizing the success of the development of insightful environment with a cultural approach (local wisdom). The abundant natural resources will become less meaningful when there are no leadership roles who are capable of moving all the existing potential in managing natural resources and utilize them. The method used is descriptive qualitative. Data to be used in the form of primary and secondary data which can be retrieved in field studies and literature research results was. The results of this research found a wide pattern of leadership that can be used to manage different basic foothold of biodiversity in TNBNW with rests on culture (local wisdom) of local people.
fatcat:m3c2bjmcibfwvaf57b62hdrwee