IRIGASI TETES DI LAHAN KERING UNTUK KETAHANA PANGAN DAN PENGHIDUPAN PETANI YANG LEBIH BAIK (Analisis Perubahan Teknologi pada Budidaya Beberapa Jenis Tanaman di Pusat Unggulan Lahan Kering Kepulauan Undana)

I Wayan Nampa, Salmijati Kaunang, Made Tusan Surayasa
2019 SOCA: Jurnal Sosial, Ekonomi Pertanian  
Nusa Tenggara Timur memiliki potensi lahan kering mencapai 3.216.173 ha. Potensi tersebut belum banyak berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan juga peningkatan pendapatan petani. Air merupakan faktor pembatas utama dalam usaha mengoftimalkan pertanian di lahan kering. Irigasi tetes merupakan teknologi pengairan yang telah banyak berkembang namun belum dimanfaatkan pada PErtanian lahan Kering di NTT. Diperlukan kajian finasial mengenai kelayakan teknologi tersebut. Penelitian dilakukan di
more » ... an UPT Laboratorium Lapangan Terpadu/PUI Lahan Kering Kepulauan Universitas Nusa Cendana, dengan beberapa analisis finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan (are) dari berbagai jenis komoditas yang diusahakan adalah Rp. 944,278.24 per are atau Rp. 94.427.824,- per hektar. Secara finansial, teknologi irigasi tetes pada Agribisnis mampu memberikan keuntungan pada tingkat suku bunga 12%. Hal ini menunjukkan bahwa, penggunakan teknologi prospektif, dan tetap dapat memberikan keutungan pada inflasi 12% per tahun. Introduksi teknologi irigasi tetes mampu memberikan keutungan diatas suku bunga rata-rata. Sehingga secara finansial introduksi teknologi irigasi tetes layak dan menguntungkan. Selain itu, Irigasi tetes memberikan peluang produksi sepanjang tahun sedangkan metoda konvensional hanya satu kali tanam dalam satu tahun. Hasil produksi yang berkelanjutan juga mendapat insentif harga yang lebih baik karena kurangnya penawaran (supply) karena karena sebagian besar petani masih berproduksi secara konvensional.
doi:10.24843/soca.2019.v13.i01.p10 fatcat:2x2hczeryng2jdowiqbkiwcypy