MANUSIA: ANTARA KEBUTUHAN DOKTRIN AGAMA DAN INKLUSIVITAS BERAGAMA

Isnawati Sekolah, Tinggi Agama, Islam Negeri, Gajah Putih, Takengon Aceh
2016 Batusangkar International Conference I   unpublished
ABSTRAK Manusia sebagai makhluk hidup, harus memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Manusia juga diciptakan sebagai makhluk sosial dan agama menjadi salah satu aspek yang paling sakral dalam kehidupan manusia. Karena agama lembaga kebenaran yang dapat didekati dengan aspek batiniah, sehingga melahirkan sistem kepercayaan dan respon emosional yang mengarahkannya, yang dapat dirasakan melalui mekanisme keyakinan dan kepercayaan para penganutnya. Agama memiliki kepercayaan
more » ... ada kekuatan gaib, kepercayaan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, bersifat emosional dan aspek kesucian dari agama itu sendiri.Sebagai pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi, agama membawa peraturan-peraturan hukum, ajaran yang berupa doktrin agama dengan menjalankan ajarannya membwa kewajiban yang menjadi pegangan manusia sebagai sistem sumber nilai, berupa petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan militer, sehingga terbentuk pola motivasi, nilai dan moral, tujuan hidup dan perilaku manusia yang menuju kepada keridhaanya secara inklusivitas dalam beragama. Manusia sangat memerlukan agama sebagai pegangan hidup untuk mempunyai peraturan yang mutlak berlaku bagi segenap manusia dan bangsa dalam semua tempat dan waktu. Yang memiliki peranan di lihat dari: aspek keagamaan, kejiwaan, kemasyarakatan, hakekat kemanusiaan, asal usulnya dan moral. Kata Kunci: manusia, kebutuhan doktrin agama, inklusifitas beragama A. Pendahuluan 1. Manusia dan Kebutuhannya anusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus terutama otaknya, mengadakan metabolisme atau penyusunan dan pembongkaran zat, yakni ada zat yang masuk dan keluar, memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar, memiliki fungsi untuk berkembamg, berintraksi dengan lingkungannya, dan bergerak (Maskoeri Jasin, 2015: 1). M
fatcat:te6z5bsa45hn5p4ssj4ifzqyf4