Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 03 Tahun

Pendidikan S1, Jasmani, Dan Kesehatan, Ilmu Rekreasi, Universitas Keolahragaan, Junaidi Surabaya, Prihanto Budi, Pendidikan S1, Jasmani, Dan Kesehatan, Ilmu Rekreasi, Keolahragaan
2017 unpublished
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan serta seberapa besar sumbangan dari hubungan konsumsi fast food, aktivitas fisik, dan status gizi (secara genetik) dengan gizi lebih. Jenis penelitian yang digunakan adalah non eksperimen dengan desain penelitian korelasional (correlation research). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX di MTs. Budi Dharma Surabaya tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 110 siswa. Hasil penelitian memperlihatkan hubungan antara
more » ... umsi fast food dengan gizi lebih dapat dijabarkan bahwa dengan menggunakan hasil value sebesar 1,190 dan sig 0,275. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi fast food dengan gizi lebih. Hubungan antara aktivitas fisik dengan gizi lebih dapat dijabarkan bahwa dengan menggunakan hasil value sebesar 23.394 dan sig 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan gizi lebih. Hubungan antara status gizi (secara genetik) dengan gizi lebih dapat dijabarkan bahwa dengan menggunakan hasil value sebesar 0,748 dan sig 0,387. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi (secara genetik) dengan gizi lebih. Hubungan antara konsumsi fast food, aktivitas fisik, dan status gizi (secara genetik) dengan gizi lebih dapat dijabarkan bahwa apabila dilihat dari model mendapatkan nilai chi square 23.146 dengan nilai sig 0,000. Dari nilai sig yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara hubungan konsumsi fast food, aktivitas fisik, dan status gizi (secara genetik) dengan gizi lebih. Besar sumbangan antara hubungan konsumsi fast food, aktivitas fisik, dan status gizi (secara genetik) terhadap gizi lebih variabel konsumsi fast food, aktivitas fisik, dan status gizi (secara genetik) memberikan sumbangan sebesar 0,269 atau 26,9% terhadap terjadinya gizi lebih pada siswa di MTs. Budi Dharma Surabaya. Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat dilihat dan disimpulkan bahwa Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi fast food dengan gizi lebih pada siswa di MTs. Budi Dharma Surabaya. Terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan gizi lebih pada siswa di MTs. Budi Dharma Surabaya. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi remaja (secara genetik) dengan gizi lebih pada siswa di MTs. Budi Dharma Surabaya. Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi fast food, aktivitas fisik, dan status gizi (secara genetik) dengan gizi lebih pada siswa di MTs. Budi Dharma Surabaya. Namun yang memiliki hubungan yang bermakna hanya terdapat pada variabel aktivitas fisik saja. Besar sumbangan dari hubungan konsumsi fast food, aktivitas fisik, dan status gizi (secara genetik) terhadap gizi lebih pada siswa di MTs. Budi Dharma Surabaya sebesar 26,9%, sedangkan 73,1% dapat dipengaruhi oleh faktor lain.
fatcat:245bphs7qzcbdc2ozj53vy3aay