Characteristics of Fish Oil Produced from Fillet Processing Waste of Siam (Pangasius hypopthalmus) and Jambal (Pangasius djambal) Catfi sh
Ema Hastarini, Dedi Fardiaz, Hari Irianto, Slamet Budijanto, Balai Penelitian, Dan Pengembangan, Pengolahan Produk, Bioteknologi Kelautan, Dan Perikanan, Jl Tubun, Petamburan Vi, Jakarta Slipi
(+5 others)
2012
AGRITECH
unpublished
ABSTRAK Ikan Patin merupakan salah satu ikan air tawar ekonomis penting di Indonesia yang dikenal dengan sebutan catfi sh. Ikan patin memiliki kandungan lemak yang tinggi dan merupakan sumber asam lemak tidak jenuh termasuk asam lemak omega 3 yang memiliki fungsi positif bagi kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data karakteristik minyak ikan dari limbah pengolahan fi llet ikan patin jenis Siam (Pangasius hypopthalmus) dan Jambal (Pangasius djambal) terutama mengenai
more »
... profi l asam lemaknya. Proses pengolahan fi let menghasilkan fi let sebagai produk utama dan sisanya berupa 6 komponen limbah yang terdiri dari kepala, tulang-ekor, kulit, daging trimm (sisa perapian fi llet), daging belly fl ap (daging bagian perut) dan isi perut. Ekstraksi minyak ikan dilakukan menggunakan metode wet rendering yang dimodifi kasi. Bagian kepala, daging belly fl ap dan isi perut merupakan bagian yang potensial digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak ikan dengan rendemen minyak ikan kasar yang dihasilkan berturut-turut sebesar 9,84%, 28,52% dan 20,34% untuk ikan patin Siam dan 9,54%, 25,60% dan 30,05% untuk ikan patin Jambal. Profi l asam lemak dari minyak ikan patin Siam maupun Jambal menunjukkan bahwa asam lemak palmitat dan oleat merupakan komponen utama. Persentase asam lemak tak jenuh memiliki jumlah yang lebih tinggi dibandingkan asam lemak jenuh dari total asam lemak secara keseluruhan yaitu sebesar 53,24%, 54,38%, 52,74% dan 62,70%, 62,92%, 61,97% berturut-turut untuk ikan patin jenis Siam dan Jambal bagian kepala, daging belly fl ap dan isi perut. Asam lemak omega 3 yaitu linolenat, EPA dan DHA terdeteksi pada kedua jenis minyak ikan patin dengan jumlah yang relatif kecil. Hasil analisis DSC minyak ikan patin Siam menunjukkan tiga kisaran zona pencairan minyak yang terdeteksi, yaitu pada kisaran suhu-30 sampai-16 o C, kisaran suhu-16 sampai 25 o C, dan kisaran suhu 25 sampai 46 o C. Pada patin Jambal pencairan minyak terdeteksi lebih awal yaitu pada suhu-34 o C dengan kisaran suhu sampai dengan 42 o C. Kata kunci: Pangasius hypopthalmus, Pangasius djambal, ekstraksi, minyak ikan, profi l asam lemak ABSTRACT Patin (Pangasius sp) with the common name is catfi sh, has been well-known as a highly economic freshwater fi sh in Indonesia. Its high lipid content is considered as source of unsaturated fatty acids including omega-3 which brings advantages for human health. This research project aimed to obtain characteristics of the purifi ed oil derived from the waste of Siam (Pangasius hypothalamus) and Jambal (Pangasius djambal) catfi sh fi llet production, particularly on its fatty acids profi l e. During the catfi sh fi llet processing, besides of getting the fl esh-fi llet as the main product, it leaves the other parts of fi sh (waste) that can be classifi ed into 6 components i.e. head, spin-fi n, skin, belly fl ap, trimmed fl esh, and viscera. Fish oil extraction is conducted by using a modifi ed wet rendering method. The head, belly fl ap, and viscera are considered to be the potential parts used for raw material in fi sh oil production that could yield the crude oil of 9.84%, 28.52%, and 20.34%, respectively derived from Siam, while 9.54%, 25.60% dan 30.05% derived from Jambal catfi sh. Fatty acids profi le derived from both Siam and Jambal catfi sh showed that the palmitic and oleic acids were the major components. The percentage of unsaturated fatty acid showed a higher amount as againts saturated fatty acid from the
fatcat:xtl3vgvjjvhsbhuyfsf4wsep2i