PENENTUAN LAJU PEMBENTUKAN GULA REDUKSI ECENG GONDOK PADA PROSES HIDROLISIS KOMBINASI DENGAN BAKTERI SELULOLITIK

Rizka Novembrianto, Muslikha Nourma Rhomadhoni
2021 JURNAL ENVIROTEK  
Kehadiran eceng gondok dalam jumlah yang massif akan menjadi masalah untuk air permukaan. Namun eceng gondok juga memiliki kandungan selulosa yang bisa dikonversi menjadi gula reduksi sebagai bahan untuk pembuatan bioethanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hasil gula reduksi tahap hidrolisis kombinasi dengan bakteri selulolitik dan laju reaksi maksimumnya. Kebutuhan eceng gondok yang digunakan adalah substrat pada variasi 0,025; 0,057; 0,100; 0,161 dan 0,232 % (b/v). Segmen
more » ... nt menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium dan dilanjutkan hidrolisis secara kimia dengan perlakuan 0,25 % dan 2 % H2SO4 dan variasi tetap panas 100 + 3 oC dan kombinasi menggunakan Cellvibrio selama 24, 48, 72, 96 dan 120 jam. Penelitian dilakukan pada suhu ruang. Metode untuk pengukuran gula reduksi menggunakan Nelson-Somogyi. Gula reduksi yang telah dihasilkan pada proses pretreatment adalah dengan variasi jamur P. chrysosporium, hidrolisa 0,25 % H2SO4 dan pemanasan (didih) 100 + 3oC selama 30 menit dan Cellvibrio dengan hasil terbanyak pada substrat eceng gondok 20 g dan waktu 96 jam. Laju pembentukan gula reduksi maksimum (Vmaks) sebesar 0,762 mg/g.jam dan Km senilai 0,03 %.
doi:10.33005/envirotek.v13i2.129 fatcat:zwm7fkjb7ve55onszai5yuwkhu