MAKNA METAFORA IDIOM (KANYOUKU) DALAM UNSUR MATA (ME): SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF

Teguh Santoso, Rosalina Wahyu Riani
2019 Journal of Japanese Language Education and Linguistics  
Idioms are an odd form of expression of a language; an expression whose meaning cannot be revealed from its true meaning; odd language generated by language users; language variation; dialect; Individual terminology from the rules about the expression characteristics of a group, profession, and the like. This research uses descriptive-qualitative research methods. The data in this study obtained through library techniques with data sources are texts which contain the meaning of the eye idiom
more » ... ). In the study of cognitive linguistics, linguistic analysis generally begins with the analysis of meaning. Kanyouku (me) is classified into five, namely kanyouku which shows feelings, emotions, idioms that relate to body, character, and attitude, kanyouku that indicate actions, actions, or activities, kanyouku that indicate a state, degree, or level of value, and kanyouku that show local life, culture and society. From the findings, there are 8 data that correlated in this case. Abstrak Idiom merupakan bentuk ekspresi yang ganjil dari suatu bahasa; ekspresi yang maknanya tidak bisa diungkap dari makna sebenarnya; bahasa ganjil yang ditimbulkan pemakai bahasa; variasi bahasa; dialek; terminologi individual dari aturan tentang karakteristik ekspresi dari sebuah grup, profesi, dan sejenisnya Penelitian ini, menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik pustaka dengan sumber data adalah teks yang di dalamnya mengandung makna idiom mata (me). Dalam kajian linguistik kognitif, analisis kebahasaan umumnya diawali dari analisis makna. Kanyouku (me) diklasifikasikan menjadi lima, yakni kanyouku yang menunjukkan perasaan, emosi, kanyouku yang berhubungan dengan tubuh, watak, dan sikap, kanyouku yang menunjukkan perbuatan, aksi, atau aktivitas, kanyouku yang menunjukkan suatu keadaan, derajat, atau tingkatan nilai, dan kanyouku yang menunjukkan kehidupan, kebudayaan, dan masyarakat setempat. Dari hasil temuan, terdapat 8 data yang berkorelasi dalam hal tersebut. Kata Kunci: kanyouku, kognitif, linguistik, me. PENDAHULUAN Bahasa mempunyai keterikatan-keterkaitan dalam kehidupan manusia. Dalam bermasyarakat, kegiatan manusia selalu berubah, maka bahasa pun ikut berubah. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa. Ferdinand de Saussure (dalam Chaer, 2007:115) menyatakan bahwa setiap satuan bahasa tertentu memiliki makna. Oleh sebab itu, mempelajari bahasa sama artinya dengan mempelajari makna dan juga mempelajari cara menggabungkan setiap satuan bahasa yang memiliki makna menjadi suatu ungkapan bahasa yang baik dan benar.
doi:10.18196/jjlel.3123 fatcat:qdhmlxr5pfftvilhc76mljjwvy