Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Biosfer, J Bio, Pend, Bio
2016
unpublished
Abstrak Penelitian yang berjudul optimalisasi penguasaan konsep, kemampuan berinkuiri dan sikap ilmiah mahasiswa melalui modul berbasis inkuiri bertujuan untuk mengembangkan modul berbasis inkuiri bermuatan nilai karakter dan nilai sains pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan pada sub konsep organ daun. Metode penelitiannya adalah metode penelitian pengembangan (research and develovment), yang meliputi empat tahap utama yiatu: pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Dari hasil
more »
... si terhadap modul yang sudah dikembangkan diketahui bahwa pada setiap aspek uji kelayakan yang meliputi aspek penyajian, bahasa dan isi modul, dinilai bahwa modul yang sudah dikembangkan sudah memenuhi kriteria kelayakan produk. Dari hasil uji efektifitas modul, diperoleh rata rata N-gain penguasaan konsep= 0,64 dengan kriteria peningkatan sedang, persentase penguasaan kemampuan berinkuiri sebesar 71,9% dan persentase kemunculan sikap ilmiah sebesar 71%. Hasil uji efektifitas tersebut menunjukan bahwa modul yang dikembangkan efektif meningkatkan pengetahuan, kemampuan berinkuiri dan sikap ilmiah mahasiswa. Kata Kunci: modul berbasis inkuiri, penguasaan konsep, kemampuan berinkuiri, dan sikap ilmiah Abstract The study, entitled optimization of conceptual understandings, inquiry skills, and scientific attitude of student through inquiry-based module, aims to develop inquiry-based module containing character and scientific value in Plant Antomy, especially at sub-concept leaf organ. The research method is a method of research and development, which consists of four main stages. They are definition, design, development, and distribution. Based on the validation results of the developed module has known that in every aspects of feasibility test consisting layout, language, and content of the module are evaluated that this module already has completed the criteria of product feasibility. Based on the effectiveness test of module, gained an average of N-gain conceptual undestandings = 0,64 with modest increasing criteria, the percentage of inquiry skill understanding is 71,9%, and the percentage of scintific attitudes is 71%. The effectiveness test showed that the developed module is effective to improve knowledges,inquiry skills, and scientific attitudes of students. Keyword: inquiry based module, conceptual understanding, inquiry skill, and scientific attitude I. Pendahuluan Pada hakikatnya proses pembelajaran sains termasuk di dalamnya biologi harus mampu mendukung pencapaian tujuan pendi-dikan nasional, yaitu menciptakan manusia yang cerdas pengetahuannya dan juga harus memiliki karakter yang kuat, kecerdasan spiritual dan sosial serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (berpikir, kritis, kreatif dan memiliki kemampuan memecahkan masa-lah). Kompetensi yang diperlukan oleh maha-siswa tidak hanya kompetensi akademik tetapi kompetensi non akademik pun diperlukan oleh mahasiswa terutama mahasiswa yang nanti akan menjadi guru. Jaya dkk (2014) menyata-kan bahwa pendidikan yang baik dan bermutu adalah pendidikan yang mempersiapkan siswa-nya untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari ter-masuk didalamnya pendidikan karakter. Pendi-dikan karakter tidak bisa dipisahkan dari pro-ses pendidikan. Implementasi kurikulum di sekolah me-nengah pertama dan sekolah menengah atas secara langsung maupun tidak langsung berim-plikasi pada pembelajaran di perguruan tinggi khususnya pada LPTK yang mencetak calon guru yang dikemudian hari akan meng-implementasikan kurikulum tersebut. Tuntut-an kompetensi sikap, pengetahuan dan kete-rampilan dalam kurikulum harus menjadi acuan pokok dalam mengembangkan kegiatan
fatcat:yk3uk2hxyvdvxhqzxlnifuhhs4