Perancangan Kebutuhan Jumlah Operator Berdasarkan Pengukuran Beban Kerja pada Bagian Produksi Dus Kemasan
Nadya Putri Leila Sari, Eri Achiraeniwati
2022
Jurnal Riset Teknik Industri
Abstract. Workload is important to note in the ergonomic aspect. One of the problems regarding workload imbalances occurs in CV. X's which is engaged in printing and producing a variety of products, one of which is box packaging. Workload imbalance causes work in several processes to be delay due to not being able to complete work on time. The purpose of this study is to know the workload that operators receive at all workstations. The method used is workload analysis, the results obtained
more »
... on the method are workloads that show underload or low conditions occur in print process 1 of 11%, print process 2 of 45%, lamination process 1 of 45%, and lamination process 2 of 41%. Workloads that are in load or normal occur in the cutting process of 77% and QC &packaging process of 74%. As for workloads that are overloaded or overloaded occurs in the pond process of 106%. The results obtained from the calculation of the method, there needs to be the addition of operators in the pond process as much as 1 person and the reduction of operators in the print process as much as 1 person while for other processes there is no addition and reduction of operators. The result of the proposed workload for the cutting process is 77%, the print process is 56%, the lamination process 1 is 45%, the lamination process 2 is 41%, the pond 1 process is 74%, the pond 2 process is 32% and the QC &packaging process is 74%. So based on the results of the proposal, the workload received by all operators is in the normal category. Abstrak.Beban kerja merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam aspek ergonomi. Salah satu permasalahan mengenai ketidakseimbangan beban kerja terjadi di CV X yang bergerak di bidang percetakan dan menghasilkan beragam produk salah satunya yaitu dus kemasan. Ketidakseimbangan beban kerja menyebabkan pekerjaan di beberapa proses menjadi terlambat dikarena tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beban kerja yang diterima operator pada seluruh stasiun kerja. Metode yang digunakan adalah workload analysis, hasil yang diperoleh yaitu beban kerja yang menunjukan kondisi rendah terjadi pada proses cetak 1 sebesar 11%, proses cetak 2 sebesar 45%, proses laminasi 1 sebesar 45%, dan proses laminasi 2 sebesar 41%. Beban kerja yang berada pada kondisi normal terjadi pada proses pemotongan sebesar 77% dan proses QC & pengemasan sebesar 74%. Sedangkan untuk beban kerja yang berada pada kondisi berlebih terjadi pada proses pond sebesar 106%. Hasil yang diperoleh dari perhitungan metode tersebut, perlu adanya penambahan operator pada proses pond sebanyak 1 orang dan pengurangan operator pada proses cetak sebanyak 1 orang sedangkan untuk proses lainnya tidak adanya penambahan dan pengurangan operator. Hasil beban kerja usulan untuk proses pemotongan sebesar 77%, proses cetak sebesar 56%, proses laminasi 1 sebesar 45%, proses laminasi 2 sebesar 41%, proses pond 1 sebesar 74%, proses pond 2 sebesar 64% dan proses QC & pengemasan sebesar 74%. Maka berdasarkan hasil usulan, beban kerja yang diterima seluruh operator sudah berada dalam ketegori normal.
doi:10.29313/jrti.v2i1.642
fatcat:7yi4vxfabzcozh5v2dnywdrewe