@article{sabar_fakultas_dan_kelautan_khairun_desa_kecamatan_kabupaten_memiliki_kunci_et al._2016, title={BIODIVERSITAS DAN ADAPTASI MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN MANGROVE}, abstractNote={mangrove yang cukup luas, baik yang ada di pesisir pantai Palle, maupun di pulau Pannikiang. Kawasan hutan mangrove tersebut memiliki potensi biota seperti beragam, ikan, udang, kepiting, makrozoobentos, serangga, burung, dan reptil. Makrozoobentos di hutan mangrove tersebut memiliki peran ekologis sebagai sumber energi pada rantai makanan lingkungan aquatik. Biodiversitas makrozoobentos di kawasan tersebut sangat tergantung pada kemapuan adaptasi spesias dan kondisi lingkungan seperti kualitas perairan, unsur hara, substrat dan predator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) biodiverstas makrozobentos tertinggi pada stasiun IV di pulau Pannikiang. Hal ini dapat dilihat nilai keanekaragaman yang lebih tinggi dan nilai dominansi lebih rendah dibandingkan dengan stasiun pengamatan I, II, dan III, (2) Species utama hutan bakau antara lain Terebralia palustris, Terebralia sulcata, Telescopium telescopium, Saccostrea cucullata dan Saccostrea echinata dan species laut dangkal seperti Pagurus bernhardus. mempunyai kelimpahan jenis yang tinggi di semua stasiun, ini disebabkan karena spesies-spesies tersebut secara alami memiliki kemampuan beradaptasi pada lingkungan mangrove, dan (3) Pagurus bernhardus lebih dominan pada statiun II karena spesies ini memiliki kemampuan bertahan dari tekanan arus dan bertahan di atas sedimen yang cenderung bergerak karena memiliki ruas kaki yang panjang dan kuat.}, author={Sabar and Fakultas and Dan and Kelautan and Khairun and Desa and Kecamatan and Kabupaten and Memiliki and Kunci and et al.}, year={2016} }