Perlindungan Hak Kebebasan Berpendapat Melalui Media Sosial release_ipf2m7j45ra5je5z6xqwjiqpre

Abstract

<strong>Abstrak</strong> Hak kebebasan didalam berpendapat itu merupakan hak bagi individu-individu sebagai manusia. Hak secara internasional hal ini mendapat perlindungan dari <em>Universal </em><em>Declaration of </em><em>Human </em><em>Rights </em><em>&amp; </em><em>Internationalist </em><em>Covenant </em><em>Civil </em><em>and </em><em>Political </em><em>Rights</em>. Begitu pun secara nasional, hak yang secara nasional ini dilindungi oleh UUD 1945 dan UU HAM. Sekarang punIndonesia suadah memasuki0era0baru00yaitu00era0demokrasi0digital, yang dimana demokrasi digital ini merupakan sebuah cara atau strategi baru untuk mengimplementasikan konsep demokrasi yang tidak terkurung didalam batas waktu, sehingga praktik demokrasi ini dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan dapat dilakukan dalam waktu yang cepat. Masuknya eraa digital ini banyak sekali masyarakat Indonesia yang pro dan kontra atas masuknya era demokrasi digital, karena masyrakat Indonesia sendiri masih belum memiliki kemampuan literasi yang tinggi. Artikel yang digunakan ini masuk kedalam metode yuridis normatif, yang dimana dengan adanya melakukan suatu pengkajian terahdap UUD 1945, UU Ham, dan UU ITE. <strong>Abstrac</strong> <em>Right to freedom of opinion is the right of every individual as a human being. This right is internationally protected by Universal Declaration of Human Rights and the International Covenant of Civil and Political Rights. Likewise, nationally, this right is protected by the 1945 Constitution and the Human Rights Act. Now Indonesia has entered a new era, namely the era of digital democracy, where this digital democracy is a new way or a strategy to implement the concept of democracy that is not confined within a time limit, so that this democratic practice can be done anywhere, anytime, and can be done in a fast time. . The entry of this digital era, there is many Indonesian people who are pro and a contra of the entry of the digital democracy era, because the Indonesian people themselves still do not have high literacy skills [...]
In text/plain format

Archived Files and Locations