Penurunan Intensitas Hujan Ekstrem di Bengawan Solo Hilir dan Hubungannya dengan ENSO release_bnajde556zemdnejvcdrfggsnq

by Heri Mulyanti, Harjono Harjono, Mrabawani Insan Rendra

Published in Jurnal Ilmu Lingkungan by Diponegoro University.

2020   Volume 18, p73-81

Abstract

Perubahan suhu global dapat mengubah sistem iklim, terutama presipitasi melalui peningkatan konveksi. Kondisi tersebut berpotensi terhadap kenaikan intensitas dan frekuensi hujan ekstrem. Hujan ekstrem merupakan sebab dari bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan kekeringan. Selain itu, pemanasan global berakibat pada El Nino/ Southern Oscillation (ENSO) dengan durasi kala ulang lebih pendek. ENSO berpengaruh terhadap iklim di sekitar wilayah monsunal Indonesia, terutama bagian timur.  Jawa bagian timur mengalami kekeringan ekstrem ketika ENSO positif kuat. Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengidentifikasi perubahan curah hujan ekstrem di Bengawan Solo Hilir tahun 1979-2017; b) menjelaskan kejadian hujan ekstrem saat fenomena ENSO (El Niño/ Southern Oscillation). Penelitian menggunakan data curah hujan harian dari 16 stasiun hujan di Bengawan Solo Hilir mulai 1979 – 2017 (39 tahun) yang telah diuji homogenitas dan konsistensi. Data tersebut digunakan untuk memperoleh indeks ekstrem hujan berupa Rx1hari, Rx5hari, P95, P99, dan intensitas hujan harian. Tren hujan monotonik dihitung menggunakan statistik Mann-Kendall, adapun besarnya perubahan dianalisis menggunakan uji Sen's slope. Hubungan antara hujan ekstrem dengan kejadian ENSO diketahui berdasarkan nilai korelasi Spearman-rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar stasiun hujan bagian timur-selatan mengalami penurunan hujan ekstrem berupa Rx1hari, P95, dan intesitas hujan harian (tren negatif) justru pada puncak musim hujan (Desember – Januari – Februari) dan transisi penghujan-kemarau (Maret-April-Mei). Penurunan hujan harian maksimum (Rx1hari) pada rentang 0,3 mm/tahun hingga 1,1 mm/tahun.  Kejadian ENSO tidak otomatis berakibat pada intensitas hujan ekstrem skala harian. Indeks ENSO dapat digunakan untuk analisis indeks ekstrem dengan skala kumulatif antarmusim maupun antartahun.  Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel ENSO lebih tepat digunakan pada analisis kekeringan dan tidak berkaitan erat dengan bencana hidrometeor [...]
In text/plain format

Archived Files and Locations

application/pdf   559.9 kB
file_yciiitj7x5hwpedipjgidlvfqy
ejournal.undip.ac.id (publisher)
web.archive.org (webarchive)
Read Archived PDF
Preserved and Accessible
Type  article-journal
Stage   published
Year   2020
Language   id ?
Container Metadata
Open Access Publication
In DOAJ
In Keepers Registry
ISSN-L:  1829-8907
Work Entity
access all versions, variants, and formats of this works (eg, pre-prints)
Catalog Record
Revision: d221b990-a235-41f7-a16f-67a9928d8609
API URL: JSON