HUBUNGAN KEGUGURAN DAN ANEMIA DENGAN PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA HAPESONG LAMA release_a5tfishwpncf7ntrblpeuzpo3a

by Melfi Suryaningsih, Asfriyati Asfriyati, Heru Santosa

Published in Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan by Universitas Tarumanagara.

2019   p37

Abstract

Pernikahan usia muda akan berlanjut dengan kehamilan usia muda. Akibat belum siapnya sistem reproduksi remaja untuk menerima kehamilan meningkatkan risiko untuk terjadinya komplikasi yang berpotensi meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Remaja dalam proses pertumbuhan dan perkembangan harus berbagi nutrisi dengan janin yang dikandungnya. Anemia kehamilan merupakan salah satu risiko yang akan dihadapi ibu hamil muda jika kebutuhan tubuh dan janinnya tidak tercukupi, selain itu keadaan psikologi remaja yang masih belum stabil dan siap dengan perubahan peran baru akan memicu terjadinya keguguran akibat stres. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi hubungan pernikahan usia muda dengan keguguran dan anemia. Metode yang digunakan adalah Desain potong lintang, sampel 78 orang yang diambil secara simple random sampling. Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Variabel terikat adalah pernikahan usia muda, variabel bebas adalah keguguran dan anemia. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan menikah usia muda dengan keguguran tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara pernikahan usia muda dengan anemia (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ibu yang menikah muda berisiko mengalami anemia kehamilan dibandingkan dengan ibu yang menikah pada usia reproduksi sehat. Young marriages will continue with young pregnancies. As a result of not being ready for the adolescent reproductive system to accept pregnancy increases the risk for complications that could potentially increase maternal and infant mortality. Adolescents in the process of growth and development must share nutrients with the fetus they contain. Anemia of pregnancy is one of the risks faced by young pregnant women if the body and fetal needs are not fulfilled, besides the psychological state of adolescents who are still unstable and ready for a new role change will trigger a miscarriage due to stress. The purpose of this study was to obtain information on the relationship of young marriage with miscarriage and anemia. The method used is a cross-sectional design, a sample of 78 people taken by simple random sampling. Retrieval of data by interview using a questionnaire. The dependent variable is young marriage, the independent variable is miscarriage and anemia. Data analysis with Chi Square test. The results of the study are that there is no relationship between young marriage and miscarriage but there is a significant relationship between young marriage and anemia (p <0.05). It can be concluded that mothers who marry young are at risk of developing pregnancy anemia compared to mothers who marry at a healthy reproductive age.
In application/xml+jats format

Archived Files and Locations

application/pdf   204.9 kB
file_lk3mgznu4jhh3m4vcjfqiu7l7q
journal.untar.ac.id (publisher)
web.archive.org (webarchive)
Read Archived PDF
Preserved and Accessible
Type  article-journal
Stage   published
Date   2019-10-02
Journal Metadata
Not in DOAJ
Not in Keepers Registry
ISSN-L:  2579-6402
Work Entity
access all versions, variants, and formats of this works (eg, pre-prints)
Catalog Record
Revision: 741932d5-c734-4a91-b8f1-a82e2130ecd8
API URL: JSON