MODEL PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR KOTA KUPANG YANG BERKELANJUTAN DENGAN SISTEM DINAMIS release_cvx3p7y44na37o3jqnlhz5nzga [as of editgroup_lqdmkr6by5fkbkfl6yb4jeoewa]

by Sudirman Syam, Ruslan Ramang

Released as a post by Center for Open Science.

2022  

Abstract

Keterkaitan konsep ruang dan waktu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Dalam kehidupan umat manusia, khususnya pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisirmembutuhkan pengaturan ruang dan waktu yang terintegrasi. Kenyataan ini telah menuntut paraperencana dan pengelola wilayah pesisir agar mampu menjawab berbagai pertanyaan yangbersifat epistemologis. Demikian halnya Kota Kupang mempunyai keterkaitan konsep ruang danwaktu sangat esensial dalam pengelolaan wilayah pesisir, dan perlu diperlakukan secara eksplisitdalam setiap perencanaan dan pengelolaan, yang diarahkan ke perbaikan dan penyempurnaankehidupan manusia. Konsep ruang dan waktu ini sangat relevan untuk mengkaji berbagai isuyang mencuat ke permukaan, khususnya mengenai isu-isu keruangan di wilayah pesisir TelukKupang.Kawasan di pesisir pantai kota Kupang yang terbentang sepanjang ±15 km merupakansalah satu kawasan yang saat ini mulai dikembangkan oleh pemerintah kota menjadi kawasanpariwisata yang sampai saat ini belum dikelola secara optimal. Ada indikasi perubahan fungsikawasan yang dimanfaatkan secara konvensional dan tidak terintegrasi, sehingga menimbulkandegradasi pada kawasan itu. Untuk menjamin fungsi ruang sesuai dengan peruntukkannya, makadiperlukan suatu konsep desain sistem penataan ruang serta pengelolaan dan pengusahaan yangtepat guna pada zona pemanfaatan, sehingga dapat bermanfaat secara optimal.Tujuan penelitian ini adalah: (1) melakukan pemetaan fungsi ruang kawasan pesisirdengan menggunakan pendekatan aspek sektoral dan aspek spasial; (2) mendesain suatu sistemdan pemodelan pengembangan kawasan pesisir terhadap pemanfaatan sumberdaya, sehinggasecara simultan dapat diketahui tingkat pemanfaatan saat ini dan masa mendatang; (3) menyusundokumen perencanaan pengembangan kawasan pantai/pesisir Kota Kupang yang memungkinkanuntuk dapat mengatur berbagai opsi antara tujuan optimasi pemanfaatan ruang dengan berbagaiperubahan variabel secara berkelanjutan.Lokasi penelitiaan dilakukan di Kota Kupang Khususnya di Bagian Wilayah Kota II(BWK II) yang secara geografis sebelah utara berbatasan dengan Teluk Kupang, sebelah selatandengan BWK V, sebelah barat dengan BWK I dan sebelah timur dengan BWK III. Secaraadministrasi BWK II terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan yakni Kelurahan Kelapa Lima, KelurahanOesapa Barat, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kelurahan Fatululi, Kelurahan Kayu Putih,Kelurahan Nefonaek dan Kelurahan Pasir Panjang.Perda No. 12 tahun 2011 arah pengembangan Kota Kupang akan menuju Kota Kupang KotaTepi Pantai (waterfront city) dalam pengembangan wilayahnya kondisi ini menyebabkan polapemanfaatan lahan Kota Kupang akan dimanfaatkan untuk menunjang konsep Kota Kupang tersebuttidak terkecuali wilayah BWK II menjadi salah satu dampak dari konsep kota tersebut. Berdasarkanpeta BWK II Kota Kupang luas Wilayah BWK II secara keseluruhan berkisar 12,46 km2 yangdiperuntukan bagi zona pemerintahan, pendidikan, perdagangan, pariwisata dan jasa.Dari rencana peruntukan lahan tersebut terdapat 79,94% diperuntukan untuk lahan terbangunsedangkan 20,06% diperuntukan untuk lahan terbuka yakni Kawasan Rekreasi dan Olahraga,kawasan pemakaman dan RTH. Sedangkan menurut konsep penataan ruang yang tertuang dalam UUNo. 26 tahun 2007. Pemerintah menetapkan bahwa Ruang Terbuka harus mencapai 40% yang terdiridari 20% untuk jaringan jalan dan 20% untuk ruang terbuka non jalan seperti taman-taman (12,5%)dan sarana publik lainnya seperti sarana olahraga, dll harus sebesar 7,5%. Selain itu untukdaerah/ruang terbangun harus menyiapkan RTH sebesar 10%. Jadi total RTH yang harus disiapkanoleh pemerintah untuk publik harus sebesar Minimal 30%.Kota Kupang dalam pemanfaatan lahan yang tertuang dalam Perda Nomor 12 tahun 2011 tersebutivhanya mencantumkan kurang lebih 0,64% atau 0,08 Km2 RTH sehingga kecenderungan pemanfaatanlahan di BWK II untuk daerah terbangun sangat besar.Meningkatnya jumlah penduduk di BWK II Kota Kupang telah memberi pengaruh terhadapmeluasnya kawasan permukiman/perumahan baik itu oleh masytakat sendiri maupun olehpengembang. Selain itu juga pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya bangunan pertokoansehingga menyebabkan laju pemanfaatan lahan juga meningkat. Dari aspek sarana prasarana tersebutdiatas dominasi pembangunan yang akan terus mengalami dinamika/bertumbuh, yakni di sektorperdagangan dan jasa, perhotelan dan perumahan. Sedangkan fasilitas lahan terbuka seperti taman,tempat olahraga tidak mengalami pertumbuhan karena terdesak oleh pembangunan infrastruktur.
In application/xml+jats format

Type  post
Stage   unknown
Date   2022-10-10
Work Entity
access all versions, variants, and formats of this works (eg, pre-prints)
Work In Progress

This entity has not been "accepted" into the official database yet.

Catalog Record
State: wip
Revision: 1cf91a0e-2a94-418a-ac9b-4f4f088cba80
API URL: JSON